Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Australia ancam setop dana bantuan, Indonesia tidak miskin banget'

'Australia ancam setop dana bantuan, Indonesia tidak miskin banget' Jokowi di KTT G20. ©Setpres RI

Merdeka.com - Pasca eksekusi mati duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, di Australia menguat desakan menghentikan dana bantuan yang biasanya selalu diberikan tiap tahun untuk Indonesia. Menanggapi itu, pemerintah Indonesia cuek.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo menegaskan, dana hibah dari negara lain (termasuk Australia) sudah berkurang. Sebab, saat ini Indonesia sudah dinilai sebagai negara maju.

"Hibahnya (dari Australia) kecil. Indonesia itu sekarang dianggap negara middle income country, justru hibahnya berkurang," kata Indroyono di Jakarta, Sabtu (2/5).

Orang lain juga bertanya?

Berkurangnya dana hibah menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu bagian negara kekuatan ekonomi baru. Dia menegaskan, Indonesia bukan lagi masuk kategori negara miskin yang sangat membutuhkan bantuan dari negara lain. "Negara Indonesia sudah mampu, tidak miskin-miskin banget," tegasnya.

Dilihat dari sektornya, lanjut Indroyono, dana hibah Australia untuk perikanan tergolong kecil. Namun dia tidak menyebutkan detail jumlah dana hibah yang masuk ke sektor perikanan. Mantan Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO ini mengakui, dana hibah masih cukup besar mengalir untuk program antisipasi perubahan iklim atau climate change. Sedangkan hibah lainnya tergolong sudah berkurang.

Seperti diketahui, media Australia menulis kemungkinan menghentikan pemberian bantuan untuk Indonesia.

Dilansir news.com, dari pajak yang dikumpulkan warga, Australia memberikan bantuan atau dana hibah hingga USD 55 juta kepada Indonesia. Dana hibah itu khusus digunakan membantu perbaikan sistem hukum Indonesia, yang ternyata justru menyebabkan dua warga negeri kanguru ini dieksekusi mati.

Kemarahan publik Australia diwujudkan dengan menggulirkan wacana menghentikan pemberian dana bantuan kepada Indonesia, yang telah menembak mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop belum menyatakan sikap soal wacana pemangkasan dana hibah untuk Indonesia yang sejauh ini sudah mencapai 600 juta dolar Australia. Selama ini Australia menjadi negara pendonor terbesar kedua bagi Indonesia setelah Jepang.

Saat ditanya apakah terlintas di benaknya soal sikap Australia memprotes pemotongan dana hibah itu? Julie mengatakan hal itu akan diumumkan pada awal Mei, saat pembahasan anggaran.

Pada tahun anggaran 2013-2014, jumlah sumbangan Australia buat Indonesia mencapai 581 juta dolar Australia. Sementara hingga saat ini, bantuan hibah dari Australia ke Indonesia melonjak hingga diperkirakan mencapai 605,3 juta dolar Australia.

Sumbangan itu dipakai untuk berbagai program. Mulai dari pembangunan ekonomi, mewujudkan pemerintahan demokratis, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pembenahan desa dan masyarakat, serta pencegahan dampak bencana. Ironisnya, sejak 2011, Australia menghibahkan 55 juta dolar Australia buat perbaikan sistem hukum dan peradilan di Indonesia.

Kerja sama di bidang hukum antara Australia dan Indonesia juga merangkul lembaga penegak hukum dan lembaga swadaya masyarakat.

"Dengan dukungan Australia, sistem hukum Indonesia bisa membuat proses peradilan lebih ringkas, dan memajang hasil putusan supaya bisa diakses masyarakat," tulis Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Dalam periode sama, Australia juga menghibahkan 22,8 juta dolar Australia buat perbaikan sistem pemilihan umum di Indonesia. Dana itu digunakan Komisi Pemilihan Umum membenahi manajemen pemilihan dan meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam pemilu. Dana bantuan dari Australia ini yang diklaim ikut menyukseskan Jokowi mengalahkan rivalnya Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2014.

Masyarakat Australia marah dengan sikap keras kepala Jokowi menghukum mati terpidana narkoba. Jokowi ngotot menolak memberi pengampunan meski terpidana sudah memohon berulang kali.

Sehingga yang terjadi di Australia, gagasan memangkas atau menghentikan bantuan buat Indonesia semakin menguat. Bahkan, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan telah menerima lebih dari seribu permintaan dari warga Australia menghentikan bantuan buat Indonesia.

Beberapa lembaga di Australia yang juga kebagian dana hibah Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan menyatakan Australia layak menghentikan bantuan itu.

Awal pekan ini, salah satu wakil rakyat dari Negara Bagian Tazmania, Jacqui Lambie mengusulkan agar dana bantuan buat Indonesia dialihkan untuk sumbangan korban gempa di Nepal. Perempuan itu juga meminta warga Australia melakukan boikot dengan tidak bepergian ke Bali.

Jacqui bahkan menggalang dukungan dengan membuat laman di jejaring sosial Facebook bertajuk Gerakan Boikot Bali. Ide itu disukai lebih dari 13.000 warga Australia.

Pemimpin kaukus parlemen Australia Christine Milne mengecam eksekusi mati dua warga Australia oleh Indonesia. Tetapi, dia tidak mendukung ide penghentian pemberian bantuan buat Indonesia.

"Bantuan itu buat membantu masyarakat miskin, korban bencana, dan saya tidak yakin dana hibah itu mesti dipangkas," kata Christine. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia

Airlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.

Baca Selengkapnya
Airlangga Optimis Kemiskinan Ekstrem 0 Persen di 2024, Ini Strateginya
Airlangga Optimis Kemiskinan Ekstrem 0 Persen di 2024, Ini Strateginya

Anggaran perlindungan sosial mencapai Rp493,5 t untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menko Luhut Tegaskan, Indonesia Tak Perlu Jadi Negara Super Power Militer!
VIDEO: Menko Luhut Tegaskan, Indonesia Tak Perlu Jadi Negara Super Power Militer!

Berdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat

Baca Selengkapnya
Luhut Geram Negara Tetangga Sebut RI Proteksionis Terkait Ekspor Turunan Nikel: Itu Tidak Benar
Luhut Geram Negara Tetangga Sebut RI Proteksionis Terkait Ekspor Turunan Nikel: Itu Tidak Benar

Luhut membantah Indonesia disebut proteksionis terkait pelarangan ekspor produk turunan nikel.

Baca Selengkapnya
Kekuatan TNI Nomor 13 Dunia, Anggaran Pertahanan Nomor Dua di ASEAN
Kekuatan TNI Nomor 13 Dunia, Anggaran Pertahanan Nomor Dua di ASEAN

Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan militer besar di wilayah Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun

Sektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.

Baca Selengkapnya
Kekuatan TNI Naik ke Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Australia
Kekuatan TNI Naik ke Peringkat 13 Dunia, Kalahkan Israel dan Australia

Dikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China

Presiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.

Baca Selengkapnya