Awal 2017, industri kimia, tekstil & aneka tumbuh 5,16 persen
Merdeka.com - Industri kimia, tekstil dan aneka tercatat tumbuh 5,16 persen di triwulan I-207. Angka ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya tumbuh 0,05 persen.
Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,40 persen.
"Kemudian disusul dengan sektor industri karet, yakni barang dari karet dan plastik sebesar 7,525 dan sektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,41 persen," ucap Sigit di dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/5).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
Untuk neraca ekspor impor, Sigit menyebutkan sektor IKTA triwulan I-2017 tahun 2017 mengalami surplus sekitar USD 4,56 miliar, yang dipacu oleh sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD 2,72 miliar. Kemudian sektor industri pakaian jadi sebesar USD 1,84 miliar, industri karet barang dari karet dan plastik sebesar USD 1,57 miliar, Industri Kulit barang dari kulit dan alas kaki sebesar USD 0,99 miliar dan industri pengolahan lainnya atau aneka industri sebesar USD 0,90 miliar.
"Sedangkan untuk sektor industri tekstil defisit USD 0,48 miliar. Industri farmasi obat kimia dan obat tradisional USD 0,19 miliar dan barang galian non logam USD 0,08 miliar," tambahnya.
Secara umum, investasi di dalam negeri untuk sektor IKTA yang paling tinggi adalah industri kimia. Namun, saat ini Kemenperin juga terus memacu pengembangan industri lainnya agar dapat meningkatkan pertumbuhannya masing-masing.
"Kami terus berupaya meningkatkan daya saing dan produktivitas industri agar bisa sama-sama maju dan berkembang," tutup Sigit.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaKerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca Selengkapnya