Awal 2018, Japfa Comfeed Indonesia lanjutkan program Japfa4Kids
Merdeka.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk melanjutkan program Japfa4Kids di awal tahun 2018 ini. Lokasi pertama yang dipilih ialah area bisnis anak usahanya, PT Ciomas Adisatwa di Kab. Pekalongan, Jawa Tengah.
Japfa mengajak 9 sekolah dasar untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Melalui program Japfa4Kids, perusahaan dapat mendorong perubahan perilaku anak-anak untuk memulai hidup bersih dan sehat.
"Bagaimanapun kesadaran anak-anak akan hal tersebut dapat memicu meningkatkan kesehatannya, serta mewujudkan lingkungan sehat," ucap Head of Region Jawa Tengah 1 PT Ciomas Adisatwa, Nurudin Zuhri dikutip dari keterangan perusahaan di Jakarta, Senin (12/2).
-
Bagaimana cara siswa belajar Bahasa Jepang? 'Paling dasar itu menghafal huruf tiragana dan katagana. Kalau sudah hafal baru dilanjut kosakata Bahasa Jepang,' kata Riyan.
-
Apa program Setyo Wahono untuk pendidikan? 'Menurut saya, sosok Pak Wahono itu orangnya luwes dan memiliki pemikiran cerdas untuk membangun Bojonegoro. Dia juga punya program yang peduli terhadap pendidikan dan pesantren. Jadi beliau memenuhi selera masyarakat,' ujar Kiai Safarun dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang diajarkan di pelatihan ini? Pada hari pertama, mereka menghadiri kuliah tentang 'hakikat cinta' dan mempelajari teknik mencapai orgasme. Hari kedua menekankan pada ciuman, tarian sensual, dan permainan merobek kaus kaki. Mereka juga terlibat dalam latihan bermain peran yang bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menunjukkan pesona mereka dalam situasi intim.
-
Bagaimana sekolah bisa meningkatkan kualitas? 'Jalinlah kerja sama yang erat dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pendidikan.'
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? Pertama adalah menyiapkan muridnya, sehingga dia bisa siap belajar dari institusinya dan sebagainya. Yang kedua adalah gurunya. Kita juga perlu menyiapkan gurunya,' ujar Irsyad.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
Japafa melatih anak-anak untuk menjadi duta perubahan, dengan tiga jenis pelatihan, yaitu pelatihan Duta Makanan Sehat, pelatihan Duta Anak Sehat, dan pelatihan Duta Lingkungan Sehat. Diikuti oleh sekitar 40 siswa dalam setiap pelatihan, para duta inilah yang akan menjadi agen-agen perubahan bagi teman dan lingkungan di sekitarnya dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
Dengan melakukan pendekatan kepada para duta tersebut, berfokus pada Pelatihan Duta Lingkungan Sehat untuk mengembangkan sekolah menjadi tempat yang sehat dan nyaman, serta menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak.
"Pelatihan ini menjadi titik awal perubahan bagi anak-anak Sekolah Dasar di Desa Pekiringan Alit, Pekalongan, mengingat bahwa perubahan yang baik dapat dimulai sejak usia dini."
Selain siswa, Japfa juga memberikan pelatihan kepada guru demi mendukung penguatan sistem yang berlaku di sekolah. Pelatihan ini berupa pelatihan manajemen tata kelola sekolah berbasis manajemen Jepang yang dikenal dengan istilah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke (5S).
Bertempat di SDN 01 Gandarum, kegiatan dibuka dengan penandatangan MoU Japfa dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Sumarwati, Japfa dengan Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Bidang Promosi Kesehatan, Ida Sulistiani. Kemudian dilanjutkan penandatanganan MoU dilanjutkan dengan masing-masing Kepala Sekolah dari sembilan sekolah peserta Japfa4Kids Pekalongan.
"Melalui pelatihan ini Japfa menanamkan perilaku hidup yang bersih untuk memastikan perubahan terjadi di sekolah dan berkesinambungan. Kami akan menempatkan dua orang fasilitator untuk menjadi pendamping bagi sekolah untuk mendorong terjadinya perubahan," ucap Head of Social Investment Department JAPFA, R. Artsanti Alif.
Dia berharap, pelatihan ini menjadi pondasi pengetahuan yang nantinya dikuatkan kembali selama masa pendampingan. Sehingga perubahan dapat terjadi secara berkesinambungan.
Selama masa pendampingan, Artsanti menambahkan, Japfa mendorong sekolah untuk membuat komite sekolah yang nantinya bertanggungjawab untuk melaksanakan program. Komite ini yang akan memastikan perubahan di sekolah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Loka Pemuda membuka perpustakaan dan mengajarkan berbahasa inggris.
Baca SelengkapnyaProgram Bekal Anak Indonesia adalah program pemberian bekal sarapan sehat bergizi dan seimbang selama tiga bulan untuk siswa sekolah dasar dhuafa.
Baca SelengkapnyaWorkshop ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pelatihan dan mitigasi bencana gunung api ketika situasi normal
Baca SelengkapnyaDaihatsu di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) demi mencerdaskan bangsa.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Mendikdasmen RI, Mendikti Saintek RI dan Menteri Kebudayaan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 393 Sending Organization yang terdaftar telah mengirimkan para pesertanya ke Jepang untuk mengikuti program pemagangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, Jepang sudah berpengalaman menerapkan program tersebut sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaProgram makan siang gratis di Jepang, kyushoku, sudah dilaksanakan dari 1899 hingga sekarang. Apa yang bisa Indonesia pelajari dari program ini?
Baca SelengkapnyaKemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatra Barat sendiri tahun ini dipilih sebagai lokasi implementasi program Hutama Karya.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar Sanusi bertemu dengan pimpinan perusahaan penempatan yang ada di Prefektur Miyagi Jepang.
Baca SelengkapnyaPertamina menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Sekolah Energi Berdikari.
Baca Selengkapnya