Awal 2019, BNI Syariah bakal melantai di bursa saham
Merdeka.com - Direktur Utama PT BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan pihaknya siap melakukan penawaran umum perdana saham (Innitial Public Offering/IPO) di awal tahun 2019. Untuk itu, manajemen Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah membentuk tim IPO.
"Pembentukan tim sudah, yang jelas harus masuk Rencana Bisnis Bank (RBB) karena ini kan corporate action dan harus dapat izin dari pemegang saham induk juga yaitu BBNI," tuturnya di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (26/7).
"Kira-kira pakai laporan keuangan Maret 2018 atau Desember 2017. Kan tahun depan juga tahun Pemilu, jadi kita sedang lakukan simulasi. Cuma dari sisi fundamental kita sudah siap," ujarnya.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Dia menjelaskan, saham yang akan dilepaskan ke publik setara dengan 20 persen saham ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dengan melakukan IPO ini, BNI Syariah akan naik kelas menjadi kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.
Sebab, untuk menjadi Bank BUKU III, BNI Syariah harus memiliki modal inti minimal Rp 5 triliun. Sedangkan, saat ini modal inti perseroan tercatat sekitar Rp 4 triliun.
"Apabila Price to book value kami antara 1,5 sampai 2 kali, maka tambahan modal yang kita dapatkan dari IPO ini sekitar Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun. Ini sudah lebih dari cukup untuk tambah modal inti sehingga kami bisa menjadi bank buku III," imbuh Firman.
Firman menyakinkan, kinerja PT BNI Syariah tetap kuat sampai dengan akhir tahun ini. Terbukti, Perseroan optimistis bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 27 triliun sepanjang tahun 2018. "Kami yakin bisa mencapai laba Rp 400 miliar akhir tahun ini," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaNixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca Selengkapnya