Awal tahun 2017, harga beras hingga cabai naik
Merdeka.com - Awal tahun 2017 dibuka dengan harga sejumlah bahan pokok di beberapa daerah di Indonesia yang mengalami kenaikan. Seperti harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng dan telur ayam ras.
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Tanjung Jember Samik, mengatakan kenaikan harga beras rata-rata berkisar Rp 200 hingga Rp 500 per kilogram untuk jenis beras kualitas medium dan premium.
Di mana harga beras kualitas medium dan premium saat ini berkisar Rp 10.000 hingga Rp 11.500 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp 9.500 hingga Rp 11.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Kenaikan harga beras kemungkinan karena sebagian penggilingan menggunakan mesin pengering karena tidak ada sinar matahari untuk menjemur gabah, sehingga biaya produksi mengolah menjadi beras juga ikut naik dan menyebabkan harga beras naik," kata Samik dikutip Antara, Senin (2/1).
Tidak hanya beras, bahan pokok lain seperti gula pasir juga naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 12.750 per kilogram, dan telur ayam ras yang mengalami kenaikan yang signifikan.
"Harga telur ayam ras menjelang Natal hingga Tahun Baru 2017 terus merangkak naik dari Rp 16.500 hingga kini Rp 21.000 per kilogram, namun harga terus fluktuatif, kadang naik dan kadang turun," imbuhnya.
Harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan dari Rp 11.300 menjadi Rp 11.500 per kilogram, sedangkan minyak dalam kemasan 2 liter berbagai merek berkisar Rp 24.000 hingga Rp 26.000 per kilogram.
Harga daging sapi memasuki awal tahun 2017 juga mengalami kenaikan dari Rp 108.000 menjadi Rp 110.000 per kilogram dan harga daging ayam juga naik dari Rp 27.500 menjadi Rp 28.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai juga meranjak naik. Seperti di pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir melonjak dari Rp 58.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram. "Kenaikan harga cabai merah itu karena pasokan berkurang," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana.
Selama ini, pasokan cabai dari daerah-daerah sentral produksi berkurang akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan suhu udara lembap. Biasanya, suhu lembap itu dapat menimbulkan serangan hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).
Saat ini, tanaman cabai yang siap dipanen terserang hama patek sehingga petani melakukan panen lebih awal dalam kondisi hijau dan belum berwarna merah. Selain itu, permintaan pasar meningkat untuk kebutuhan restoran, rumah makan, rumah tangga, dan pesta pernikahan.
Bukan hanya di Lebak, harga cabai merah biasa yang ditawarkan pedagang pada tiga lokasi pasar tradisional Kota Ambon juga naik. "Harga cabai merah biasa sudah bergerak naik sejak kemarin dari Rp 60.000 menjadi Rp 75.000 per kg, baik di Pasar Mardika, Gotong Royong, dan Batu merah," kata Rosmini, pedagang cabai di Ambon.
Dia mengatakan, kenaikan harga cabai di Kota Ambon secara merata terjadi karena produksi lokal yang dibeli dari petani di kawasan Desa Taino, Kecamatan Teluk Ambon sudah didapatkan dengan harga mahal.
Sedangkan cabai keriting panjang juga naik harganya dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 per kg, dan harga eceran Rp 5.000 per tumpuk kecil, untuk cabai rawit hijau masih tetap dijual dengan harga Rp 45.000 per kg.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca Selengkapnya