Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awal tahun, pemerintah sudah berutang Rp 10 triliun

Awal tahun, pemerintah sudah berutang Rp 10 triliun Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Hari ini, Selasa (7/1), Kementerian Keuangan rampung melelang lima seri Surat Utang Negara (SUN). Hasilnya, dana yang dihimpun mencapai Rp 10 triliun, sesuai target indikatif yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.

Menteri Keuangan Chatib Basri sumringah dengan hasil lelang hari ini. Dia menyatakan, tawaran yang masuk mencapai Rp 29,6 triliun. "Hasilnya cukup bagus, permintaan yang masuk melebihi penawaran tiga kali lipat. Artinya permintaan terhadap surat utang kita masih cukup tinggi," ujarnya di kantornya.

Kelima SUN yang berhasil dilelang bervariasi dalam hal masa jatuh tempo maupun imbal hasilnya. Sebagai contoh, seri SPN03140408 terjual Rp 1 triliun, imbal hasilnya rata-rata 6,2 persen, dengan masa jatuh tempo 8 April 2014.

Ada pula Seri FR0070 yang dimenangkan Rp 4,1 triliun, dengan rerata imbal hasil 9,1 persen, tingkat kupon 8,3 persen, dan waktu jatuh tempo 15 Maret 2024.

Imbal hasil dari kelima seri SUN yang dilelang cukup tinggi, di kisaran 6-10 persen. Chatib beralasan, langkah ini diambil pemerintah menyesuaikan perkembangan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Dia menampik bila tingginya imbal hasil untuk menarik simpati investor asing agar tetap membeli surat utang pemerintah, ketika tappering off berjalan di Negeri Paman Sam. "Yang kita lakukan sekarang adalah akan melihat seberapa besar imbal hasil 10 tahun di Amerika," ungkapnya.

Bila memang nanti imbal hasil yang menyentuh dua digit itu memberatkan keuangan pemerintah, Chatib menjamin siap mengoreksi besaran imbal hasil. Salah satu cara menggantikan peran surat utang dalam pembiayaan adalah memanfaatkan penjualan saham terbatas (private placement).

"Ini baru langkah pertama lelang SUN. Kalau imbal hasil nanti terlalu tinggi, kita punya private placement kan yang tidak harus kita harus ambil lewat lelang di pasar," kata menkeu.

Pelelangan SUN akan dilakukan beberapa kali sepanjang tahun ini. Pemerintah beralasan butuh sumber pembiayaan tambahan, terutama dari utang, untuk menambal kebutuhan APBN 2014.

Berdasarkan rencana Ditjen Pengelolaan Utang, pada semester I 2014, akan diterbitkan kembali global bond, regular bond, lelang SUN reguler, serta private placement. Untuk semester II, Kemenkeu menerbitkan satu sukuk ritel dan satu ORI. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun

Pembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024

Kemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Lapor Bayar Utang Lancar, APBN Surplus Rp22,8 Triliun
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Lapor Bayar Utang Lancar, APBN Surplus Rp22,8 Triliun

Sri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya