Azam Khan terpilih jadi Country Manager IFC untuk Indonesia
Merdeka.com - Anggota dari Kelompok Bank Dunia, IFC menunjukan Azam Khan sebagai Country Manager untuk Indonesia dan Malaysia. Azam menggantikan Sarvesh Suri yang telah mengakhiri masa jabatannya pada Juni kemarin.
IFC Director for East Asia and Pacific, Vivek Pathak mengatakan IFC telah berada di Indonesia sejak 1968 dan telah berhasil memobilisasi pendanaan hingga USD6,6 milyar bagi sektor swasta di negara perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini. IFC memiliki sasaran untuk meningkatkan portofolio di Indonesia hingga USD1 miliar per tahun apabila perekonomian terus bergerak di lintasan yang sama.
Di Malaysia, IFC akan meningkatkan kegiatannya dan memanfaatkan berkembangan perekonomian negara tersebut, saat ini tengah bertransisi menjadi salah satu pusat kekuatan perekonomian regional.
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Bagaimana Cak Imin ingin meningkatkan pembangunan di Indonesia? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta.
-
Bagaimana Raffi Ahmad melihat prospek IKN? "Mudah-mudahan kita support sama-sama dan sabar pasti ada prosesnya jadi harus sabar," ungkap suami Nagita Slavina itu.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
"Melalui berbagai pengalaman dan keahliannya, saya yakin Azam dapat meningkatkan keberadaan dan kontribusi IFC di kedua negara. Kami fokus untuk meningkatkan portofolio di sektor infrastruktur, energi terbarukan, manufaktur dan keuangan," ungkap Vivek dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (6/9).
Sementara Azam mengatakan penunjukan ini merupakan suatu bentuk kehormatan untuk dapat kembali ke Indonesia dan memimpin operasi institusi ini di Malaysia.
"Masyarakat di kedua negara ini adalah serumpun dan memiliki potensi yang luar biasa. Melalui sinergi yang dihasilkan, IFC dapat membantu mendorong pertumbuhan di kawasan ini. Saya berharap untuk dapat bekerjasama dengan para mitra di kedua negara untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran bersama," ujar Azam.
Sebagai informasi, Azam memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman di Asia. Sebelum penunjukkannya, Azam adalah Chief Investment Officer untuk Global Infrastructure and Natural Resources Department di Asia Timur dan Pasifik.
Sebelumnya Azam memimpin Private Investment Equity di Asia Pasifik dimana beliau berkesempatan membangun portofolio yang kuat dan memimpin berbagai transaksi besar IFC. Selama masa kerjanya di kawasan Asia, Azam berhasil membangun jaringan dan memelihara hubungan yang kuat dengan berbagai perusahaan ekuitas swasta ternama.
Azam juga pernah menempuh karir di bidang teknik dan keuangan di Pakistan dan Timur Tengah. Kini, Azam memiliki gelar Master of Engineering dan MBA dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangan dan investasi pendidikan menjadi salah satu tantangan di ibu kota baru
Baca SelengkapnyaMenurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca SelengkapnyaPerhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX di Samarinda juga akan memberikan dampak posirif ke IKN.
Baca SelengkapnyaIskandar juga pernah bergabung di perusahaan penerbangan terdepan di Malaysia.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.
Baca SelengkapnyaKabupaten Paser juga menjadi bagian penting dari rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, keanggotaan ini penting untuk meningkatkan persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Indonesia telah meraih peringkat dua dari Global Travel Muslim Index 2022 dengan memperoleh poin sebanyak 70.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca SelengkapnyaReformasi dan transformasi sektor BUMN telah menjadi bagian dari solusi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengangkat Bambang Susantono sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya