Babinsa dilibatkan jadi penyuluh pertanian, jauh panggang dari api
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK menargetkan mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan. Segala cara diupayakan, mulai dari menambah anggaran sektor pertanian, sampai melibatkan TNI dalam urusan pertanian.
Ketua Alumni Fakultas Pertanian (FP) USU Marolop Nainggolan menilai kebijakan mengerahkan Babinsa sebagai tenaga penyuluh pertanian adalah kebijakan yang dipaksakan. Sebab, tugas pokok dan fungsi dari babinsa sendiri tidak sejalan dengan bidang pertanian
"Saya melihatnya ini sudah kebijakan yang 'tak ada rotan akar pun jadi'. Pengamanan disuruh ngurusin pertanian kan seperti jauh panggang dari api," ujar Marolop dalam Diskusi Publik Ikatan Alumni FP USU 'Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Kedaulatan Pangan' di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Minggu (15/2).
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Bagaimana cara Mentan mendorong swasembada pangan? Tak cuma traktor, sebuah drone berukuran besar tengah disiapkan lepas landas. Sebuah tabung putih diletakkan di badan bagian atas pesawat nirawak itu.Seorang pemuda yang memegang sebuah remote control segera menerbangkan drone menuju areal persawahan. Melintasi seorang petani yang tengah membajak sawah memakai traktor mesin.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Mengapa keamanan pangan penting di Bontang? Tema ini diambil dengan alasan sebagian besar UMKM Kota Bontang memproduksi makanan, sehingga penilaian terhadap keamanan pangan dari produk yang dihasilkan menjadi sangat penting dalam poin penilaian kualitas produk.
-
Siapa yang perlu di edukasi tentang keamanan pangan? Edukasi mengenai keamanan pangan menjadi sangat penting bagi orang tua agar anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit.
Kebijakan yang kurang tepat berpotensi menjadikan sektor pertanian semakin terpuruk. "Nah kebijakan itu (babinsa sebagai penyuluh) menurut saya bukan kebijakan yang tepat pada saat kondisi memang kurang baik," kata dia.
Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah beberapa tahun terakhir terkait memaksimalkan hasil produksi petani lokal. Sebab, pada kenyataannya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, impor pangan justru meningkat 5 kali lipat.
"Ada hal yang tidak singkron pada pemerintah terhadap penggunaan dan peningkatan produksi dari petani," tegas dia.
Sementara itu, pengamat pertanian Henry Saragih melihat, keterlibatan TNI dalam hal ini babinsa, dalam upaya mencapai swasembada pangan, seharusnya bukan sebagai penyuluh pertanian. Melainkan melakukan pengawasan terhadap penyelundupan bahan pangan dari negara lain yang masuk secara ilegal.
"Ini hanya jalan darurat karena lebih bagus aparat babinsa untuk mengawasi pangan kita, karena Indonesia jadi rawan penyelundupan pangan dari luar negeri," kata Henry.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo bersepakat untuk meningkatkan swasembada pangan pada tahun 2015. Oleh sebab itu, Amran dan Gatot menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang swasembada pangan.
Personel Babinsa TNI Angkatan Darat (TNI AD) mendapatkan tugas baru untuk turun ke sawah. Karenanya, Kodim 0506/Tangerang memberikan pelatihan kepada anggotanya untuk turun ke sawah dalam rangka ketahanan dan swasembada pangan di daerah Kabupaten Tangerang.
Dandim 0506/Tangerang Letkol Infantri Irhamni Zaenal mengatakan, guna meningkatkan produksi pangan, Babinsa harus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama turun ke sawah membantu petani.
Kerja sama tersebut meliputi menurunkan Babinsa sebanyak 1.000 personel untuk menggarap 1.500 hektare lahan yang sudah ditargetkan oleh pemerintah pusat dan Kabupaten Tangerang. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlunya adaptasi dan perubahan strategis dalam menghadapi tantangan baru yang dihadapi sektor pertanian
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca SelengkapnyaKementan telah bersurat kepada Polri untuk menindak tegas pelaku penyalahgunaan bantuan alat pertanian.
Baca SelengkapnyaPara personel Bhabinkamtibmas harus proaktif dalam mendampingi masyarakat dalam untuk melakukan pengelolaan pertanian.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca SelengkapnyaKomandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Donny Pramudya Mahardi menginisiasi program Babinsa Petani untuk para anggotanya.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan coba dilakukan pelaku melalui Pelabuhan Teluk Nibung, Provinsi Sumatra Utara
Baca SelengkapnyaPenyuluh pertanian lapangan (PPL) akan ditarik ke pusat untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pembinaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaWakapolri, Komjen Agus datang ke Banjar dan terjun langsung melakukan panen sekaligus menanam padi bersama masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.
Baca Selengkapnya