Badai Corona Porak-porandakan Perekonomian Indonesia
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui pandemi virus corona memberikan pukulan besar bagi sektor konsumsi dan juga produksi dari dunia usaha. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonom kuartal I-2020, di mana kedua sektor tersebut terkoreksi sangat tajam.
Sri Mulyani mengungkapkan, dari sisi permintaan konsumsi termasuk lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) pertumbuhannya hanya berada di 2,7 persen pada kuartal I-2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,3 persen.
Padahal sektor konsumsi kontribusi atau sharenya terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 59,4 persen.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
Kemudian investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada Kuartal 1-2020 hanya tumbuh 1,7 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I di 2019 investasi yang mencapai 5,0 persen.
"Maka dua-duanya kemudian akan menekan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin (18/5).
Ekspor Impor
Tak hanya itu, posisi ekspor impor Indonesia juga terkoreksi mendalam pada posisi kuartal I-2020. Di mana ekspor hanya tumbuh sebesar 0,2 persen. Sedangkan impor tercatat minus (-) 2,2 persen.
"Untuk ekspor impor memang sejak tahun lalu pertumbuhan perdagangan kita internasional adalah paling lemah sehingga memang kondisi saat ini relatif sudah ada di dalam posisi rendah dari sisi supply," kata dia.
Kemudian, dampak dari penyebaran Covid-19 juga memukul sektor dunia usaha. Di mana sektor manufaktur, perdagangan, dan juga transportasi terkoreksi mendalam. Ketiga sektor itu masing-masing hanya tercatat tumbuh 2,1 persen, 1,6 persen, dan 1,3 persen di kuartal I-2020.
"Covid-19 telah memberikan ancaman baik dari sisi permintaan dan dari sisi produksi yang kemudian berpengaruh terhadap keseluruhan outlook pertumbuhan ekonomi kita tahun ini dan juga mempengaruhi kemiskinan dan pengangguran kita," tandas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya