Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana Cara Berutang yang Aman Saat Krisis Corona?

Bagaimana Cara Berutang yang Aman Saat Krisis Corona? Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 mengakibatkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air. Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengakui di kondisi ekonomi sulit ini banyak orang lebih memilih melakukan utang sebagai jalan tengah demi menyambung hidup.

Dia pun memberikan sejumlah tips agar utang justru dapat menyehatkan kondisi keuangan, sehingga tidak justru memperburuk keuangan di tengah pandemi ini.

"Di tengah kondisi seperti itu utang bisa jadi jalan keluar, khususnya buat yang pekerja kena PHK. Tapi tetap utang juga harus diperhatikan dengan baik agar dapat menyehatkan keuangan di tengah pandemi Covid-19, bukan malah sebaliknya," terangnya saat dihubungi, Merdeka.com, Sabtu (9/1).

Pertama, besaran skala utang maksimal 30 persen dari nilai gaji per bulan. Andy mengatakan, besaran maksimal utang ini adalah batas aman untuk menghitung kemampuan dalam melunasi kewajiban.

"Kita harus paham bahwa persentase besaran utang itu jumlah maksimal ialah 30 persen. Ini batas aman agar keuangan tetap terjaga meski berutang," tuturnya.

Kendati demikian, batas nilai utang tersebut tidak bersifat universal. Terutama bagi orang-orang yang masih mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan kredit atau utang sebelumnya.

"Jadi, sebelum berutang baiknya dihitung dulu. Apalagi kalau sudah ada cicilan, kalau tambah utang masih pantas dalam batas tersebut atau tidak," imbuhnya.

Selanjutnya

Kedua, sebaiknya meminta keringanan atau restrukturisasi terlebih dahulu pada cicilan sebelumnya untuk meringankan beban kewajiban. Mengingat, banyak orang yang memang sudah punya cicilan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Buat yang sudah punya cicilan sebelumnya, kalau bisa minta keringanan dulu, ke leasing, bank, atau siapapun yang memberi cicilan untuk meringankan beban. Kemungkinan mereka mau buka mata di kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19)," ucap dia.

Terakhir, penggunaan utang hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sehingga, Andy melarang keras jika utang digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang bersifat kesenangan semata.

"Seperti belanja makanan dan minuman kekinian (bukan makanan pokok), atau mengganti gadget hanya karena rasa bosan ataupun sebagai gaya hidup, padahal gadget yang lama masih berfungsi dengan baik. Ataupun beli kuota internet untuk hape namun hanya digunakan untuk main game. Karena bersifat kurang produktif," ujar Andy mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek
AHY Singgung Pemerintah Soal Jaring Pengaman Sosial: Itu Hanya Solusi Jangka Pendek

AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.

Baca Selengkapnya
Jangan Panik dan Tenangkan Diri, Ini 7 Cara Cerdas Kelola Uang Pesangon saat Kena PHK
Jangan Panik dan Tenangkan Diri, Ini 7 Cara Cerdas Kelola Uang Pesangon saat Kena PHK

Di saat pikiran sedang kalut, ada baiknya untuk menenangkan diri menghadapi situasi sulit ini.

Baca Selengkapnya
Begini Siasat Menabung Jika Pendapatan Tidak Stabil
Begini Siasat Menabung Jika Pendapatan Tidak Stabil

Ideal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.

Baca Selengkapnya
AFPI: Banyak Karyawan Pinjam Uang ke Pinjol untuk Gaya Hidup
AFPI: Banyak Karyawan Pinjam Uang ke Pinjol untuk Gaya Hidup

Mereka tumbuh gara-gara perilaku masyarakat yang meminjam untuk kebutuhan konsumtif.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Tips dan Trik Bagi Kelas Menengah Untuk Mengelola Keuangan dengan Bijak
Tips dan Trik Bagi Kelas Menengah Untuk Mengelola Keuangan dengan Bijak

Tip atau kiat bagi masyarakat kelas menengah untuk bisa bertahan dan mengelola keuangan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah

Dia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Lakukan Hal Ini saat Terkena PHK agar Bisa Menghadapi Kondisi Sulit dan Menakutkan
Lakukan Hal Ini saat Terkena PHK agar Bisa Menghadapi Kondisi Sulit dan Menakutkan

PHK bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah perubahan yang bisa membawa Anda pada peluang baru.

Baca Selengkapnya
Jenis dan Langkah-Langkah Frugal Living, Gaya Hidup Hemat di Era Kenaikan PPN
Jenis dan Langkah-Langkah Frugal Living, Gaya Hidup Hemat di Era Kenaikan PPN

Frugal living bukan hanya soal berhemat, tetapi juga tentang mencapai kebebasan finansial dengan cara mengutamakan kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Miris, Warga Indonesia Banyak Terjerat Pinjol karena Asal Klik Link Tanpa Baca Aturan Main
Miris, Warga Indonesia Banyak Terjerat Pinjol karena Asal Klik Link Tanpa Baca Aturan Main

Bahkan, beberapa di antaranya ada dipecat dari perusahaan tempat kerja hingga berakhir bunuh diri.

Baca Selengkapnya