Bahan makanan pembentuk terbesar inflasi Desember 0,96 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan hasil pantauan di 83 kota, pada Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tingkat inflasi tahun ke tahun masing-masing sebesar 3,35 persen.
"Inflasi Desember 2015 sebesar 0,96 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,82 pada November 2015 menjadi 122,99 pada Desember 2015," kata Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, Jakarta, Senin (4/1).
Dia mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yakni kelompok bahan makanan 3,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,40 persen.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
"Kelompok sandang 0,09 persen, kelompok kesehatan 0,24 persen. Ada pula kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06 persen. Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,44 persen," imbuhnya.
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2015, antara lain cabai merah, bawang merah, tarif angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, tarif listrik, ikan segar, cabai rawit, beras, rokok kretek filter, daun bawang, kentang, tomat sayur, melon, pisang, semangka, bawang putih, kelapa, bubur, nasi dengan lauk, pasir, tarif sewa rumah, dan tarif kereta api.
"Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu emas perhiasan dan bensin," jelas Suryamin.
Dia menjelaskan, pada Desember 2015 kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu bahan makanan 0,65 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,10 persen. Selain itu kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca Selengkapnya