Bahas reformasi perpajakan, OECD kunjung Jokowi di Istana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerima delegasi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD (Organisation for Economic Co-Operation and Development) di Istana Merdeka, Senin (24/10). Pertemuan ini guna membahas kerja sama reformasi perpajakan di Tanah Air.
"Jadi menurut mereka Indonesia itu sangat penting untuk melakukan reformasi perpajakan, tentu saja mereka sudah tahu kita sedang melakukan Tax Amnesty, dan itu justru bisa dikombinasikan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan di bidang perpajakan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria merekomendasikan beberapa hal kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan sistem perpajakan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Kapan Jokowi menyampaikan pesan tentang pengelolaan anggaran? Jokowi menyampaikan alasan mengapa semua negara memiliki ketakutan terhadap hal-hal tersebut.'Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
"Mereka menyampaikan hal-hal seperti IT (information and technology) dari perpajakan, persoalan perbaikan administrasi perpajakan, kemudian ada juga mengenai 'tax policy' nya itu sendiri," ujar Darmin.
Sementara itu, kepada OECD, Presiden Jokowi menyampaikan selain melakukan reformasi di bidang perpajakan, Indonesia sedang fokus membangun infrastruktur serta sedang menyiapkan program pendidikan dan pelatihan kejuruan.
"Presiden juga menyampaikan hal lain bahwa Indonesia juga sedang menyiapkan dan akan mendorong pendidikan dan pelatihan vokasional, presiden menyatakan itu merupakan program yang menjadi salah satu yang akan dikembangkan secara besar-besaran pada tahun depan," jelasnya.
Darmin menambahkan, program kerja sama antara Indonesia dengan OECD sudah berjalan kurang lebih empat tahun sejak 2012. Kerja sama yang dilakukan terdapat di beberapa bidang diantaranya reformasi perpajakan dan pendidikan.
Adapun delegasi dari Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) yang menemui Jokowi yakni:
1. Mr. Angel Gurría, Secretary-General of OECD
2. Mr. Marcos Bonturi, Special Representative of OECD to the UN
3. Mr. Juan Yermo, Deputy Chief of Staff
4. Mr. Luiz de Mello, Deputy Director, Governance
5. Mr. Alexander Böhmer, Head of Jakarta Office and Head of SEA Division
6. Mrs. Litsa Vavakis, Advisor to the Secretary-General of OECD
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.
Baca SelengkapnyaOECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.
Baca SelengkapnyaKomitmen Indonesia untuk menjadi anggota OECD sejalan dengan mandat konstitusi yang mendorong peran aktif Indonesia dalam kerja sama internasional.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat sejumlah negara yang statusnya sama seperti Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga mengatakan, pertemuan ini membahas tentang aksesi Indonesia
Baca SelengkapnyaOJK mengapresiasi dukungan OECD dan IOPS dalam penyelenggaraan forum ini. Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama membangun sistem dana pensiun yang kuat.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam pidatonya di forum tersebut menegaskan pentingnya peran Indonesia di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri KTT G20 di New Delhi, India.
Baca SelengkapnyaIndonesia wajib menyampaikan initial memorandum untuk memenuhi standar dan persyaratan keanggotaan OECD
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut Indonesia terus berkomitmen menjadi anggota OECD dalam waktu 3 tahun mendatang
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, Indonesia telah masuk dalam daftar aksesi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
Baca Selengkapnya