Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahas suap eks dirut, Garuda Indonesia panggil bos Rolls-Royce Plc

Bahas suap eks dirut, Garuda Indonesia panggil bos Rolls-Royce Plc Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Direktur utama PT Garuda Indonesia, Arif Wibowo, mengatakan masih mempertimbangkan kelanjutan kerja sama dengan Rolls-Royce Plc. Rencananya, akhir bulan ini Garuda Indonesia akan mengadakan pertemuan dengan Rolls-Royce Plc.

"Kita masih dalam pembicaraan dengan Rolls-Royce, karena memang saya juga akan ketemu dengan CEO-nya minggu depan. Kita masih melakukan pembicaraan, kita akan meeting," ujar Arif saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/2).

Arif mengatakan beberapa hal yang akan dibicarakan adalah mengenai strategi bisnis Garuda Indonesia ke depan. Selain membahas kelanjutan kerjasama, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai kasus yang menimpa mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.

"Tentang strategi bisnis Garuda Indonesia kedepan. Di dalamnya ada macam macam, ada kelanjutan kasus yang terakhir. Kita melakukan pembicaraan yang baik," ungkap Arif.

Sebelumnya, Perusahaan penyedia mesin asal Inggris, Rolls-Royce terbukti melakukan suap pengadaan mesin jet di enam negara.

Seperti dilansir The Guardian, Kamis (19/1), kasus ini merupakan temuan dari lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO). Rolls-Royce juga diduga memberi suap ke perusahaan rival untuk tak ikut tender pengadaan mesin pesawat.

Investigasi atas kasus ini telah dilakukan selama lima tahun di Amerika Serikat dan Brasil. Dalam investigasi tersebut, terungkap Rolls-Royce melakukan suap untuk mendapatkan kontrak di berbagai negara.

Para pegiat antikorupsi di Inggris mengatakan kejadian ini menjadi bukti pemerintah tak serius menangani kasus suap. Direktur Kebijakan Corruption Watch Susan Hawley mengatakan kasus ini bukti pemerintah tak bisa menuntut perusahaan besar.

Dari jumlah ganti rugi ini, Rolls-Royce harus membayar 497 juta Poundsterling ke Inggris, 140 juta Poundsterling ke Amerika Serikat dan USD 25 juta ke pemerintah Brasil.

Perusahaan penyedia mesin asal Inggris, Rolls-Royce mengakui telah menyuap Garuda Indonesia dalam pelaksanaan tender penyediaan mesin jet Trent 700. Pihak Rolls-Royce pun meminta maaf atas kejadian yang menimpa perusahaan mitranya.

"Kami meminta maaf tanpa syarat untuk pelaksanaan yang telah ditemukan," ujar pihak Rolls-Royce yang dibacakan di pengadilan London seperti dilansir The Guardian.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beredar Kabar CEO Lion Air Wamildan Tsani Pandjaitan Jadi Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra Respons Begini
Beredar Kabar CEO Lion Air Wamildan Tsani Pandjaitan Jadi Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra Respons Begini

Irfan mengatakan bahwa sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti.

Baca Selengkapnya
Profil dan Perjalanan Karier Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda Indonesia
Profil dan Perjalanan Karier Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda Indonesia

Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.

Baca Selengkapnya
Dirut Garuda Indonesia Panggil 2 Pilot yang Ajak Cawapres Mahfud MD Masuk Ruang Kokpit
Dirut Garuda Indonesia Panggil 2 Pilot yang Ajak Cawapres Mahfud MD Masuk Ruang Kokpit

Irfan mengatakan dua pilot tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Kini Diisukan Akan Diganti
Profil Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia yang Kini Diisukan Akan Diganti

Rumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024
Garuda Indonesia Bakal Gabung InJourney Oktober 2024

Garuda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.

Baca Selengkapnya
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia
Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Diangkat Jadi Komisaris Utama Garuda Indonesia

Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.

Baca Selengkapnya
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Alasan Bos Garuda Minta Pemerintah Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Irfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600
Eks Dirut Garuda Indonesia Dituntut 8 Tahun Atas Pengadaan Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600

Jaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.

Baca Selengkapnya
Kondisi Karyawan dan Manajemen di Garuda Indonesia Ternyata Tak Harmonis, Sampai Minta Perlindungan DPR
Kondisi Karyawan dan Manajemen di Garuda Indonesia Ternyata Tak Harmonis, Sampai Minta Perlindungan DPR

Sekarga juga sudah mendapatkan support dari federasi BUMN kemudian juga dari nasional comitee congres (NCC) Indonesia.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Bakal Gabung Holding BUMN InJourney, Kapan Waktu Tepatnya?
Garuda Indonesia Bakal Gabung Holding BUMN InJourney, Kapan Waktu Tepatnya?

Garuda Indonesia akan menerima sejumlah benefit jika bergabung dengan InJourney. Khususnya dalam melakukan efisiensi kinerja perseroan.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Tutup Rapat Alasan Pencopotan Awaluddin dari Dirut Angkasa Pura II
Kementerian BUMN Tutup Rapat Alasan Pencopotan Awaluddin dari Dirut Angkasa Pura II

Saat ini, posisi Direktur Utama Angkasa Pura II dipegang Wendo Asrul Rose.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara
Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara

Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya