Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahaya di Balik Niat Investor Tanam Modal di E-commerce Indonesia

Bahaya di Balik Niat Investor Tanam Modal di E-commerce Indonesia Bappenas minta pelaku e-commerce waspada. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan alasan tingginya minat investor untuk berinvestasi di perdagangan elektronik atau e-commerce. Salah satunya para investor melihat peluang besar dan mengincar big data dari transaksi elektronik tersebut.

"Ada satu yang yang mereka incar, yang kita sebut the future gold tapi bentuknya bukan gold, yakni data big data. Jadi investor besar itu mengincar big data," kata Menteri Bambang saat ditemui di Jakarta, ditulis Rabu (13/3).

Padahal, Menteri Bambang mengungkapkan perusahaan e-commerce yang telah berstatus unicorn sekalipun, banyak yang belum menghasilkan keuntungan, bahkan masih ada sebagian yang merugi. Namun, para investor dikatakan dia, tidak mempersoalkan hal itu. Sehingga banyak yang berbondong-bondong menanamkan modalnya di bisnis ini.

"Kenapa sekarang orang berbondong-bondong investasi di perusahaan e-commerce padahal perusahaannya rugi. Unicorn aja belum tentu untung banyak yang masih rugi, istilahnya bakar uang tapi investor berlomba-lomba ingin masuk," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya menekankan agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperhatikan betul perkembangan perdagangan elektronik ini. Terutama terkait dengan perlindungan konsumen, khususnya data pribadi.

"Jadi meski itu sesuatu yang menarik di masa depan, tapi pandangan ritel Kemendag pasti punya cara bagaimana memelihara perlindungan konsumen," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat cepat. Bahkan di 2018, pasar e-commerce di Indonesia telah mencapai lebih dari USD 23 miliar atau naik 114 persen dari tahun sebelumnya. Apa yang disampaikannya tersebut mengacu data research Temasek dan Google.

"Google dan Temasek memprediksi pasar e-commerce naik dua kali lipat dalam enam tahun ke depan, atau mencapai USD 53 miliar di 2025. Itu sekitar Rp 700 triliun lah kira-kira, besar sekali," ucap Presiden Jokowi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Antar Sektor Jadi Kunci Pengembangan Ekosistem Digital
Kolaborasi Antar Sektor Jadi Kunci Pengembangan Ekosistem Digital

Upaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.

Baca Selengkapnya
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
Waspada Eksploitasi Pasar di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun
Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun

Tirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia
Anggota DPR Curigai Motif Penguasaan Data di Balik Rencana TikTok Gandeng Tokopedia

TikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Adopsi Teknologi Digital Mampu Perluas Jangkauan Pasar
Adopsi Teknologi Digital Mampu Perluas Jangkauan Pasar

Pemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, mengubah Indonesia dari pengguna teknologi global menjadi inovator global.

Baca Selengkapnya
Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung
Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung

Sebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.

Baca Selengkapnya
Bappebti Beri Sinyal Bakal Evaluasi Pajak Kripto Guna Kurangi Beban Investor
Bappebti Beri Sinyal Bakal Evaluasi Pajak Kripto Guna Kurangi Beban Investor

Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.

Baca Selengkapnya
Data Bappebti: Transaksi Aset Kripto Tembus Rp344 Triliun Hingga Juli 2024, jumlah Investor 20,5 Juta
Data Bappebti: Transaksi Aset Kripto Tembus Rp344 Triliun Hingga Juli 2024, jumlah Investor 20,5 Juta

Pertumbuhan pasar kripto di Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di sektor keuangan digital di masa depan.

Baca Selengkapnya
Transaksi Kripto Tembus Rp211 Triliun, Diprediksi Bakal Jadi Teknologi Ekonomi Masa Depan
Transaksi Kripto Tembus Rp211 Triliun, Diprediksi Bakal Jadi Teknologi Ekonomi Masa Depan

Dalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Baca Selengkapnya