Bahaya Ingin Cepat Kaya Bagi Pebisnis Pemula
Merdeka.com - Setiap pebisnis pemula pasti ingin agar modal yang dikeluarkan bisa kembali dengan cepat. Sayangnya, rasa ingin menjadi kaya dengan cepat akan sangat berisiko, bahkan bisa membuat mereka kehilangan uang dengan cepat.
Salah satu pengusaha wanita di India, Priya Paul mengingatkan para calon pengusaha ada begitu banyak cara kehilangan uang yang tidak selalu diperhitungkan oleh para pendiri pemula. Di dunia bisnis modern, orang-orang di usia dua puluhan memimpin sebuah perusahaan adalah hal biasa.
"Orang-orang yang memulai perusahaan baru sekarang beruntung. Ketika saya berada di bagian hidup saya, banyak perhatian difokuskan pada kepercayaan dan pengalaman, sedangkan sekarang ini berfokus pada ide. Anda dulu harus berada di sebuah perusahaan selama 15 tahun, tetapi sekarang orang-orang muda yang berada dalam peran kepemimpinan itu normal," kata Paul dilansir CNBC Make It.
-
Apa yang harus dipertimbangkan saat memulai bisnis? Dia juga berpesan agar memperhatikan ketersediaan dana, setidaknya bisa mencakupi Pengeluaran tetap seperti gaji, sewa dan lain-lain.
-
Bagaimana caranya seorang pengusaha muda bisa berkembang? Jangan mencari kawan yang membuat anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa anda terus berkembang.
-
Apa yang harus dilakukan oleh pengusaha muda agar sukses? Mempertahankan fokus adalah kunci sukses. Anda seharusnya memahami bidang kompetensi Anda, keterampilan Anda, dan menghabiskan waktu serta energi Anda di sana.
-
Kenapa pengusaha muda harus pantang menyerah? Kesulitan dalam hidupmu datang bukan untuk menghancurkanmu, tapi untuk menyadarkan akan potensi dan kekuatanmu.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Bagaimana pemimpin muda dan tua berbeda dalam mengelola keuangan? Penelitiannya itu menemukan bahwa pemimpin yang muda cenderung akan menghabiskan dana lebih banyak untuk uji coba dan pengembangan dibandingkan dengan pemimpin yang lebih tua.
Paul yang masuk dalam daftar 50 wanita pengusaha paling kuat di Asia versi Forbes ini mengimbau agar para wirausahawan untuk menunggu sampai waktunya tepat dan memeriksa ide mereka sebelum meluncurkan bisnis.
"Tidak semua orang akan berhasil, jadi beberapa orang yang lebih muda harus mempertimbangkan berjalan ke perusahaan dengan cara lama. Semua orang berpikir mereka memiliki ide (hebat) dan mereka akan berhasil, tetapi tidak semua dari mereka melakukannya dengan baik. Itu masalah bagi generasi ini," imbuhnya.
Paul adalah ketua dan CEO THE Park Hotels, jaringan hotel butik mewah India. Bersama ibu dan dua saudara kandungnya memiliki Grup Apeejay Surrendra, salah satu konglomerat bisnis tertua dan terbesar di India. Grup, yang mempekerjakan lebih dari 43.000 orang, memiliki THE Park Hotel dan Typhoo Tea, dan memiliki kepemilikan di sektor pengiriman, real estat, ritel, dan keuangan.
Selama tahap awal karirnya, Paul bekerja sebagai manajer pemasaran untuk salah satu hotel keluarganya. Tetapi ketika dia berusia dua puluhan, ayah Paul meninggal mendadak, dan dia mengambil alih bisnis hotel pada usia 24.
"Lebih banyak kepercayaan ditempatkan pada saya pada tahap lebih awal dari biasanya. Orang-orang akan bertanya-tanya mengapa saya di posisi senior begitu muda, saya bekerja keras untuk membuktikan diri," jelasnya.
Bagi mereka yang tetap percaya diri bahwa perusahaan baru mereka memiliki potensi untuk berhasil, Paul mengatakan mengambil risiko, bersikap fleksibel dan berinvestasi dalam tenaga kerja yang kuat sangat penting.
"Salah satu hal penting adalah mengkalibrasi ulang bisnis sambil berjalan. Anda harus mendengarkan apa yang terjadi di luar sana. Apakah itu dengan pelanggan Anda atau apa yang terjadi secara internal dengan bisnis, dan beradaptasi dan berubah dan kembali lagi."
Paul juga mengatakan, sebagian besar kekuatan perusahaannya berasal dari mendengarkan beragam pendapat dan dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan pendapat karyawan.
"Kami mendengarkan gagasan dan pemikiran orang dan menghormati individualitas mereka. Kami menanyakan ide apa yang dimiliki karyawan kami karena mereka biasanya mendapatkan wawasan yang hebat bukan hanya tentang bagaimana departemen mereka dijalankan, tetapi beberapa ide hebat (untuk bisnis) secara umum," kata Paul.
Melakukan diskusi juga memungkinkan hotel untuk mengukur di mana pekerja individu masuk ke dalam bisnis jangka panjang, membantu karyawan membangun karir yang stabil.
"Di India, homoseksualitas baru saja dilegalkan, jadi kami berusaha menciptakan tempat kerja di mana orang bisa keluar dan menjadi diri mereka sendiri. Ini juga merupakan perjuangan besar di India untuk memasukkan lebih banyak wanita ke dunia kerja, yang merupakan sesuatu yang kami awasi."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani meminta para investor untuk tidak gampang tergiur penawaran investasi dengan keuntungan yang terlampau tinggi dan berwajah malaikat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 20 persen sebuah bisnis akan gagal di beberapa bulan pertama.
Baca SelengkapnyaGibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mudah termakan omongan selebriti yang marak mempromosikan berbagai kegiatan investasi.
Baca SelengkapnyaUntuk memulai bisnis, dibutuhkan berbagai strategi agar bisnis tetap maju.
Baca Selengkapnya