Balas budi, orang kaya ini hibahkan Rp 56 miliar ke guru
Merdeka.com - Saat ini, semakin banyak miliuner yang memberikan kontribusi terhadap dunia filantropis. Setelah nama Bill Gates, Warren Buffett, dan Jack Ma, kali ini aksi mulia dari miliuner asal China, Charles Chen Yidan yang mendapat sorotan.
Dilansir dari Bloomberg, salah satu pendiri Tencent yang meninggalkan jabatannya sebagai Chief Administrative Officer pada 2013 untuk fokus pada filantropi. Fokus utamanya adalah dunia pendidikan.
Pendidikan menjadi fokus Yidan karena dia memandang kesuksesannya berasal dari pendidikan.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa CEO dengan gaji tertinggi di dunia? CEO Blackstone, Stephen Schwarzman menduduki puncak daftar pemimpin dengan bayaran tertinggi dengan total paket kompensasi sebesar USD 253 juta atau Rp 3.811 triliun (kurs Rp 15.065).
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
"Ayah saya dari daerah perkampungan. Dia adalah orang pertama dari keluarga yang kuliah. Nenek saya yang bersikeras. Pendidikan mentransformasikan kehidupan ayah saya, dan kemudian kehidupan saya," ucap Yidan.
Sebuah anugerah tahunan bernama Yidan Prize pun diprakarsainya pada 2016. Penerima anugerah itu adalah seorang peneliti dan guru yang mentransformasi edukasi dalam cara yang berkelanjutan.
Tahun ini, Yidan Prize diberikan pada Larry Hedges, profesor dari Universitas Northwestern dan Anant Agarwal, pendiri platform edukasi edX.
Yidan Prize menyebut diri mereka sebagai hadiah pendidikan terbesar di dunia. Tahun ini, anugerah itu diumumkan di Hong Kong.
Pemenang Yidan Prize mendapat hadiah berupa medali emas dan uang 30 juta dolar Hong Kong atau Rp 56,5 miliar ( HKD 1 = Rp 1.886).
Uang hadiah itu dibagi menjadi dua bagian, yakni HKD 15 juta (Rp 28,2 miliar) hadiah uang dan sisa HKD 15 juta lagi untuk pendanaan proyek.
Miliuner ini percaya bahwa aksi filantropis seperti ini akan diikuti para orang China lainnya. "Ya, saya pikir kita akan melihat aksi yang lebih banyak. Budaya tradisional China adalah sangat suportif pada filantropis," ujarnya.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, orang kaya secara moral wajib memberikan uangnya pada masyarakat.
Baca Selengkapnya"Masyarakat butuh uang saya. Saya tidak butuh uang,”
Baca SelengkapnyaTak terkira, sosoknya justru punya prinsip hidup sederhana dan rela menderita.
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaTernyata segini gaji dan total harta kekayaan Tim Cook, Bos Apple kepercayaan Steve Jobs.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia harus mencari rongsok. Di balik semua itu, ia adalah sosok yang begitu berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaAndrew Hallam, seorang guru sekaligus penulis dari buku Millionaire Teacher menuliskan pandangannya bahwa seorang guru memiliki peluang menjadi orang kaya.
Baca SelengkapnyaTemukan buku diari ibunya, wanita ini bagikan kisah ayahnya yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaDi buku tabungannya tersebut, bocah PAUD ini berhasil menabung mencapai Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaKebebasan finansial merupakan keniscayaan, meskipun pada realitanya kondisi ini sulit tercapai.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaSebelum bergabung dengan Facebook dia pernah bekerja untuk Google sebagai manajer umum unit bisnis.
Baca Selengkapnya