Bandara Supadio ditargetkan mampu tampung penumpang 3,8 juta tiap tahun

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menjadikan Bandar Udara Supadio, Pontianak, sebagai subpenghubung ke sejumlah kota di Kalimantan. Untuk mewujudkan langkah tersebut, pemerintah telah memperluas terminal bandara menjadi 32.000 meter persegi.

"Perluasan Bandara Supadio adalah komitmen pemerintah untuk mengembangkan Kalimantan Barat khususnya dan Kalimantan umumnya untuk bisa dikembangkan potensi ekonomi dan pariwisata yang ada," ujar Menteri Budi seperti dikutip Antara di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (28/12).

Bandara Supadio nantinya akan menghubungkan sejumlah kota di Kalimantan dengan kota kota besar di Indonesia. Selain itu, bandara tersebut juga akan melayani penerbangan dari dan menuju luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

Perluasan Bandara Supadio merupakan arahan Presiden Joko Widodo, yang menginginkan agar Pontianak bisa menjadi subpenghubung sejumlah penerbangan dari dalam serta luar negeri. Mengingat jumlah penumpang setiap tahunnya terus bertambah di bandara tersebut.

"Tentunya perluasan bandara ini untuk menjawab makin meningkatnya jumlah penumpang yang terbang dan tiba di bandara Supadio, agar penumpang bisa nyaman," Jelas Menteri Budi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, mengatakan perluasan bandara tersebut menelan investasi sebesar Rp 350 miliar khusus untuk pembangunan terminal. Bandara tersebut ditargetkan mampu menampung penumpang sebanyak 3,8 juta tiap tahun.

"Perluasan Bandara Supadio sudah dimulai sejak 2015 dan selesai pada Agustus 2017. Selain pembangunan terminal domestik dan internasional baru, juga disediakan fasilitas gardabarata serta perluasan apron dan parkir kendaraan penumpang," jelasnya.