Banggar DPR Sebut Sistem Belajar Jarak Jauh Tak Efektif
Merdeka.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyoroti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan mempermanenkan kegiatan belajar secara jarak jauh. Menurutnya kebijakan itu sangat tidak efektif, apalagi bagi daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Apakah ke depan pola sama dengan cara school from home?," tanya Said di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7).
Dia mengatakan, pola-pola pembelajaran seperti ini sangat membutuhkan dukungan teknologi dan juga listrik. Sementara, tidak semua daerah memiliki jangkauan teknologi seperti internet dan aliran listrik yang terjangkau.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Bagaimana Kemendikbudristek pulihkan sistem KIP Kuliah? 'Kami berupaya sesegera mungkin untuk memulihkan layanan KIP Kuliah berdasarkan data cadangan yang kami simpan di pusat data Kemendikbudristek. Koordinasi erat dengan perguruan tinggi juga terus kami lakukan untuk menjamin hak mahasiswa penerima KIP Kuliah on going dan pendaftar KIP Kuliah baru,' katanya.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana cara Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. 'Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,' kata Prof Wihana.
-
Kenapa Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan. 'Kami tahu kebutuhan milenial dan kelompok Z sekarang sudah tidak boleh seperti pendidikan masa lalu, adik-adik nanti berubah lebih tolong menolong, nilai-nilai itu akan ada di dalam kurikulum, dan sifatnya softskill kebutuhan tentang penyelesaian masalah, komunikasi, dan digitalisasi,' kata Prof Wihana saat mendampingi Menhub mendatangi rumah duka Putu di Bali.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
"Tapi Pak Nadiem masih 17 persen tidak teraliri listrik daerah. Contoh nyata Sumenep di Madura, 287 desa, 34 desa tidak ada listrik," kata dia.
Dengan berbagai kondisi tersebut, Said meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim untuk mempertimbangkan kebijakan tersebut kembali. Apalagi di tengah kondisi seperti ini banyak masyarakat yang kesulitan.
"Kemudian kebijakan apa yang akan diambil oleh Menteri pendidikan Nasional Pak Nadiem yang ganteng, muda, smart, mari tunjukan sekarang. Sebab orang itu diuji ketika wabah pandemi seperti ini," tandas dia.
Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi X DPR RI pada Kamis (2/7), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, mengatakan kegiatan belajar jarak jauh tetap terus dilaksanakan. Metode ini juga nantinya akan ditetapkan secara permanen. Apabila situasi pandemi tak kunjung mereda.
Dalam pelaksanaannya, pemanfaatan teknologi menjadi hal utama. Menurutnya, pemanfaatan teknologi bisa menjadi ajang sekolah untuk melakukan sejumlah metode dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya seperti melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan aplikasi dan perangkat lunak.
"Memberi kesempatan pada guru-guru, kepala sekolah, dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system. Potensinya sangat besar," ungkap Nadiem.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menyoroti persoalan ini lantaran melihat tidak meratanya keberadaan guru-guru di setiap sekolah yang ada di berbagai provinsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut program tersebut sangat penting untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaPendidikan anak-anak dan generasi muda saat ini akan menentukan tercapai atau tidaknya generasi emas 2045 tersebut.
Baca SelengkapnyaMu'ti mengaku telah menyampaikan hasil kajian kementeriannya maupun kajian para pakar pendidikan kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaJalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaSiapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnya