Bangun Ekosistem Besar, Jokowi Yakin Indonesia Jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Indonesia akan menjadi negara produsen Electric Vehicle atau kendaraan listrik berbasis baterai terbesar di dunia. Baru-baru ini, Jokowi mengaku kedatangan tiga delegasi besar yang membahas mengenai transisi energi, transformasi digital dan mengenai ekonomi hijau Indonesia, termasuk mengenai EV.
"Saya dua hari ini kedatangan tiga delegasi dengan delegasi besar bertanya, bagaimana mengenai transisi energi dan mereka bertanya mengenai transformasi digital dan menanyakan mengenai ekonomi hijau kita, juga tanya bagaimana program EV baterai kita. Ini kekuatan yang harus kita sadari," kata Jokowi, Jumat (2/12).
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia ke depan akan membangun sebuah ekosistem yang besar dengan mengintegrasikan berbagai kekayaan sumber daya alam, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bursa Karbon Indonesia? 'Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,' kata Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
"Beberapa kali saya sampaikan, yang kita bangun ke depan ini adalah sebuah ekosistem besar bukan proyek kecil-kecil. Oh ini ada proyek di Morowali dan di Batang, bukan itu! Yang ingin kita bangun adalah sebuah ekosistem besar," ujarnya.
Sebagai contoh yaitu akan dibangun ekosistem EV baterai untuk mobil listrik maupun untuk sepeda motor listrik. Menurut Jokowi, Indonesia itu kaya dengan sumber daya alamnya, terutama bahan baku untuk memproduksi EV.“Apa yang tidak kita punya? Untuk mencapai kesana kita punya nikel, tembaga, bauksit, timah, yang gak punya kita hanya lithium. Kurang satu lithium, ada dimana barang ini? ada di Australia,” ujarnya.
Pada saat gelaran B20 lalu, Jokowi menyampaikan kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk bekerja sama dalam produk lithium. Namun, ternyata beberapa orang Indonesia sudah lebih dulu memiliki tambang lithium di Australia.
“Saat B20 saya sampaikan kepada Perdana Menteri Albanese , bahwa kita harus bisa bekerja sama, Tapi ternyata ada yang dari kita sudah memiliki tambang (lithium) di sana (Australia). Orang-orang kita ini pinter-pinter lho, belum kejadian tapi sudah beli di sana. Saya harus angkat jempol bisa melihat opportunity secepat itu, dan itu bagus,” ungkapnya.
Hal Sulit Dilakukan
Menurut Jokowi, hal yang sulit dilakukan itu adalah mengintegrasikan sumber daya alam yang dimiliki agar menjadi suatu ekosistem yang besar. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antar pemerintah pusat maupun daerah serta dengan para stakeholder.
"Yang sulit dari dulu adalah mengintegrasikan itu menjadi ekosistem yang besar. Itu yang tidak pernah kita kerjakan. Ini proyek jalan sendiri, itu jalan sendiri sehingga tidak memiliki nilai tambah yang besar," ujarnya.
Pada akhirnya Indonesia dimainkan oleh negara lain, karena ketidakmampuannya untuk menintegrasikan kekayaan alamnya menjadi ekosistem besar. Misalnya, tembaga sudah lebih dari 50 tahun ada di Papua, namun smelternya ada di Jepang dan Spanyol.
"Contoh saja, tembaga sudah lebih dari 50 tahun di Papua, smelternya ko ada di Jepang, Spanyol, kita dapat apa? Kita diam saja, terus pengusaha daerah dapat apa, umkm kita dapat apa? Ini gerbong besar. Inilah ekosistem ini akan dibangun kalau bisa mengintegrasikan itu," ujarnya.
Lompatan Negara
Jokowi pun menegaskan, dirinya akan berusaha untuk menintegrasikan hal itu semua untuk mendorong Indonesia menuju ke peradaban baru, yakni Indonesia emas 2045.
"Saya akan berusaha sekuat tenaga agar ini terintegrasi dan menjadi lompatan negara kita menuju peradaban baru, kalau baterainya jadi, kita tidak usah muter-muter ke investasi. Orang akan datang ke sini, percaya ke saya, karena ekosistem besarnya ada di sini," ujarnya.
"Saya sudah hitung-hitung nanti produksi EV battery itu 60 persen ada di Indonesia, percaya ke saya. Sehingga siapapun yang ingin membangun mobil dan motor listrik pasti bakal kesini karena lebih efisien barangnya semua ada, tembaganya ada, bauksitnya, untuk mobil dan badan pesawat semuanya ada disini," pungkas Jokowi.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaPabrik Bahan Anoda Baterai Litium PT Indonesia BTR New Energy Material berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, ekosistem kendaraan listrik ini akan menyatukan seluruh proses produksi mobil listrik
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau pameran kendaraan listrik di Jiexpo Kemayoran.
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi pabrik ini dibangun begitu cepat
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.
Baca Selengkapnya