Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bangun gudang BBM di kawasan berikat, Indonesia bisa hemat Rp 7 T

Bangun gudang BBM di kawasan berikat, Indonesia bisa hemat Rp 7 T FSRU Lampung terima kargo. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan pemerintah berencana akan membuka pusat logistik berikat (PLB) untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Dengan adanya PLB tersebut, dia meyakini nilai efisiensi di sektor migas akan mencapai Rp 7 triliun.

Dia menjelaskan, nantinya PLB BBM ini akan menggunakan Floating Liquid Petroleum (FLP) untuk menjamin ketersediaan minyak di Indonesia dan mengurangi besaran biaya logistik.

"Itu sebagai tambahan dari yang 11 (perusahaan). Yang 16 itu sebagian itu salah satunya itu BBM," kata Heru di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (4/4).

Orang lain juga bertanya?

Heru menambahkan, lokasi PLB BBM akan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pemerintah. Namun, pihaknya belum bisa dipastikan apakah PLB BBM akan difokuskan pada minyak mentah (crude) atau minyak jadi.

"Kalau yang BBM, kita tidak satu tempat, nanti sesuai kebutuhannya. Kan tidak mungkin di satu tempat, bisa jadi di beberapa sentra-sentra. Kita masih bicara terus, mau fokusnya di mana," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai Pertamina tak perlu membangun gudang atau storage BBM. Mengingat, pemerintah bakal memberi kesempatan kepada perusahaan minyak dan gas bumi untuk membangun storage BBM di kawasan berikat.

"Jadi dengan adanya storage di Pusat Logistik Berikat ini kelebihannya Pertamina nggak perlu bangun. Itu punya memang punya asing. Nanti Pertamina tinggal beli dari situ," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta.

Menurut Menko Darmin, pihaknya berencana membangun pusat logistik di sejumlah wilayah, semisal Kalimantan, Maluku, dan Sumatera. Untuk itu, sejumlah investor sudah menyatakan ketertarikannya untuk terlibat di proyek terpadu tersebut.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menargetkan pembangunan salah satu pusat logistik berikat khusus bahan bakar minyak (BBM) di Merak, Banten, bisa dilakukan pada akhir tahun. "Dengan keberadaan pusat logistik berikat yang mudah diakses, diharapkan Indonesia tak perlu lagi mengimpor BBM lewat negara ketiga," kata Menteri Keuangan Bambang.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BBM Ramah Lingkungan Bakal Diluncurkan, Luhut: Bisa Hemat Anggaran hingga Rp30 Triliun
BBM Ramah Lingkungan Bakal Diluncurkan, Luhut: Bisa Hemat Anggaran hingga Rp30 Triliun

Pemerintah terus berupaya menciptakan produk alternatif BBM yang lebih ramah lingkungan, semisal bahan campuran untuk bahan bakar nabati (BBN).

Baca Selengkapnya
Pasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung
Pasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung

FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Luncurkan BBM Rendah Sulfur, Pertalite dan Pertamax Dihapus?
Pemerintah Bakal Luncurkan BBM Rendah Sulfur, Pertalite dan Pertamax Dihapus?

Asap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa

PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.

Baca Selengkapnya
Upaya Pemerintah Kurangi Polusi di Jakarta dengan Meningkatkan Produksi BBM Rendah Sulfur
Upaya Pemerintah Kurangi Polusi di Jakarta dengan Meningkatkan Produksi BBM Rendah Sulfur

Pemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Bunker Gas Alam Cair, PGN Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23 Persen
Kembangkan Bunker Gas Alam Cair, PGN Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23 Persen

LNG bunkering terminals dirancang sejak Juli 2022 dengan skema shore-to-ship bunkering.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG

Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.

Baca Selengkapnya
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik Global, PGN Ambil Langkah Begini
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik Global, PGN Ambil Langkah Begini

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik Global, PGN Ambil Langkah Begini

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Sering Impor LPG, Indonesia Rugi Rp63,5 Triliun Per Tahun
Gara-Gara Sering Impor LPG, Indonesia Rugi Rp63,5 Triliun Per Tahun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.

Baca Selengkapnya
Dukung Hilirisasi, Smelter di Sulawesi Tenggara Dapat Pasokan Gas LNG
Dukung Hilirisasi, Smelter di Sulawesi Tenggara Dapat Pasokan Gas LNG

Alokasi LNG dari Kayan akan mendukung pengembangan bisnis mini LNG bagi PGN dan domestik.

Baca Selengkapnya
SPBU Pertamina Bakal Tampung Minyak Jelantah, Untuk Apa?
SPBU Pertamina Bakal Tampung Minyak Jelantah, Untuk Apa?

Ide untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gunakan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Luhut Sebut Indonesia Bisa Untung Rp12 Triliun
Gunakan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Luhut Sebut Indonesia Bisa Untung Rp12 Triliun

Indonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.

Baca Selengkapnya