Bangun tol laut, Jokowi diminta tak gunakan duit negara
Merdeka.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didin S. Damanhuri menyambut baik ide tol laut yang diusung presiden terpilih Joko Widodo. Menurutnya, sistem transportasi laut antarpulau itu sangat cocok untuk negara maritim seperti Indonesia.
Namun, dia mengingatkan, pendanaan untuk megaproyek tersebut jangan bersumber dari APBN. Negara jiran, Malaysia, sudah membuktikan mampu membangun megaproyek Putrajaya tanpa anggaran negara.
"Mereka ada skema pendanaan financial outsourcing strategic," ucap Didin dalam diskusi dwi-bulanan INDEF, Jakarta, Rabu (27/8).
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
Dengan kata lain, Didin meminta Jokowi lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan. Sementara, APBN sebaiknya digunakan untuk membangun ekonomi rakyat kecil.
"Alokasikan tepat sasaran untuk infrastruktur, membangkitkan UMKM. Saat ini perbankan klaim pembiayaan UMKM sudah 20 persen, tapi realnya 5 persen," tegasnya.
Selain itu, pemerintahan Jokowi juga dimintanya berkomitmen memerbaiki tata ruang di Tanah Air yang sudah berantakan.
"Misalnya lapangan bola jadi mal. UKM Centre saja saya dengar mau didirikan Carefour disitu. Harus ada komitmen pemerintah tentang tata ruang."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kemanfaatan pembangunan jalan bebas hambatan itu banyak dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi Karya berharap ke depan program tol laut dapat ditingkatkan karena jarak antara kapal masih terbilang tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi menaiki trem tersebut dari depan Istana Negara IKN, menempuh rute yang meliputi beberapa titik penting di kawasan inti pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi menawarkan ART sebagai alternatif penyediaan transportasi publik yang relatif terjangkau.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kondisi jalan tol dapat lebih dirasakan apabila menggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, dia memilih naik motor untuk meninjau jalan tol IKN.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta negara ASEAN dan India bekerja sama menanggulangi kejahatan maritim.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca Selengkapnya