Banjir Jakarta Berpotensi Ganggu Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Pemerintah telah menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta menjadi level 1 di November 2021. Turun ke level terendah ini membuat sejumlah aktivitas ekonomi masyarakat kembali bergerak dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.
Mulai tingginya aktivitas ekonomi di Jakarta menunjukkan adanya tren pemulihan ekonomi di Ibu kota. Bahkan tren ini telah dimulai sejak status PPKM level 3 dan 2.
Sayangnya, tingginya curah hujan bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi. Sebab banjir di sejumlah titik bisa mengganggu momentum pemulihan.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
"Yang jelas kalau ada banjir ini akan ganggu pemulihan ekonomi," kata Peneliti INDEF, Eko Listiyanto saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (9/11).
Meskipun titik lokasi banjir di Jakarta masih terhitung kecil dan sedikit, namun belum bisa dipastikan kapan puncak musim penghujan. Terlebih saat ini baru menginjak bulan November dan biasanya puncak musim penghujan ada di bulan Januari.
"Sejauh ini masih kecil, tapi kita belum tahu apakah sudah puncaknya musim penghujan atau belum," kata dia.
Meskipun banjir hampir terjadi setiap tahun, namun dampaknya masih belum bisa diminimalisir. Tingginya genangan air bisa melumpuhkan pusat-pusat kegiatan ekonomi seperti pasar tradisional, ruko hingga mal. Sebab, Jakarta merupakan kota yang ekonominya digerakkan sektor perdagangan.
"Yang dirugikan ini terkait dengan aktivitas ekonomi yang rentan seperti pasar yang bisa otomatis tutup. Ruko dan kafe juga sama. Termasuk pusat perbelanjaan atau mall yang kunjungannya bisa menurun bila turun hujan," kata dia.
Ganggu Pemulihan Ekonomi
Apalagi bila banjir berlangsung lama hingga berminggu-minggu seperti beberapa tahun yang lalu. Hal ini bisa berdampak pada proses pemulihan ekonomi di ibu kota. Walaupun secara umum, masyarakat sudah adaptif dengan kondisi banjir yang terjadi setiap tahun.
"Kinerja pencapaian ekonomi mereka akan terganggu kalau ini (banjir) berlangsung lama, lebih dari 2-3 minggu," kata dia.
"Jadi secara umum banjir akan mengganggu tingkat ekonomi di Jakarta juga pada proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung," kata dia mengakhiri.
Sebagai informasi, hingga Senin (8/11) Pusat Data dan Informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sudah 91 RT di Jakarta yang terendam banjir. Mayoritas atau sebanyak 70 RT berada di Jakarta Timur dan 21 RT berlokasi di Jakarta Selatan.
Tingginya banjir membuat 56 kepala keluarga dengan 182 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaEkonomi Jakarta tumbuh 4,95 persen pada kuartal I-2023, didorong peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, hingga ekspor.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, realisasi investasi di Jakarta mencapai Rp 166,7 triliun di sepanjang 2023
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaMeningkatnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSelama 33 hari beroperasi, festival Jakarta Fair 2024 mencatatkan transaksi senilai Rp7,5 triliun.
Baca Selengkapnya