Bank BCA Catatkan Laba Bersih Rp27,1 Triliun Sepanjang 2020
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp27,1 triliun selama tahun buku 2020. Dari laba tersebut, 48 persen di antaranya yaitu Rp530 per saham dibagikan sebagai dividen tunai.
"RUPST menetapkan penggunaan laba bersih di antaranya dibagikan sebagai dividen tunai Rp530 per saham atau 48 persen," demikian kutipan dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (29/3).
BCA menyebutkan, dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada 22 Desember 2020.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Bagaimana cara menghitung persen bunga bank? Untuk menghitung persen bunga kredit bank, cukup menggunakan rumus sederhana. Misalnya, jika Anda ingin mengetahui berapa persen bunga kredit bank yang harus Anda bayar per tahun, dan jumlah bunga yang harus Anda bayarkan setahun adalah Rp 2.000.000, serta jumlah pinjaman yang Anda ajukan adalah Rp 100.000.000, berikut cara menghitungnya: 1. Hitung persentase bunga per tahun:Persentase bunga = (Jumlah bunga / Jumlah pinjaman) x 100%
-
Berapa total dividen Telkom tahun 2023? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun atau 72% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ration).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
Tak hanya itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ini juga menyetujui penegasan berakhirnya masa jabatan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan yang sebelumnya menjabat.
Kemudian RUPST mengangkat kembali anggota dewan komisaris dan direksi perseroan dengan masa jabatan setelah ditutupnya RUPST sampai dengan ditutupnya RUPST yang diselenggarakan pada 2026.
Dewan komisaris itu terdiri dari Djohan Emir Setijoso sebagai presiden komisaris, Tonny Kusnadi sebagai komisaris, serta Cyrillus Harinowo, Raden Pardede, dan Sumantri Slamet sebagai komisaris independen.
Untuk direksi meliputi Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja, Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi Hartono, Direktur Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan, dan Direktur Rudy Susanto.
Kemudian Direktur Santoso, Direktur Lianawaty Suwono, Direktur Vera Eve Lim, Direktur merangkap Direktur Kepatuhan Haryanto Tiara Budiman, dan Direktur Gregory Hendra Lembong.
Selanjutnya
RUPST turut mengangkat kembali Suwignyo Budiman selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak ditutupnya rapat ini sampai penggantinya diangkat di RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 2022 dan penggantinya telah efektif menjabat.
Selanjutnya, mengangkat John Kosasih dan Frengky Chandra Kusuma sebagai direktur perseroan untuk melengkapi kapabilitas manajemen BCA dalam mengembangkan bisnis.
Selanjutnya, RUPS menyetujui pemberian kuasa untuk penetapan gaji atau honorarium, tunjangan, dan fasilitas untuk tahun buku 2021 serta tantiem untuk tahun buku 2020 yang dibayarkan perseroan kepada dewan komisaris dan direksi.
Berikutnya adalah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PwC Global) untuk mengaudit atau memeriksa buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaRaup Untung Rp6,8 Triliun, Jasa Marga Bagi-Bagi Dividen Rp274 Miliar ke Pemegang Saham
Baca SelengkapnyaPenghargaan The Top Dividend Contributor State-Owned Enterprise 2024 diberikan atas kontribusi BRI yang konsisten sebagai penyumbang dividen terbesar di BUMN.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaBRI membagikan dividen sebesar 80% dari total laba bersih atau senilai Rp 43,49 triliun kepada pemegang saham.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnya