Bank BJB Restrukturisasi Kredit Nasabah Senilai Rp2,7 Triliun
Merdeka.com - Bank BJB telah melakukan restrukturisasi kredit dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi melaporkan ada sekitar 8.900-an number of account (Noa) yang berpotensi menerima restrukturisasi kredit dengan total kredit sebesar Rp4,4 triliun. Namun hanya sekitar 7.950-an Noa yang diberikan restrukturisasi.
"Kami lakukan restrukturisasi sebesar Rp2,7 triliun dengan Noa sebanyak 7.950 Noa," kata Yuddy dalam Webinar Banking dan Financial Outlook 2021: How Banking Leaders Manage Strategy To Reborn From Crisis, Jakarta, Selasa (1/12).
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Kenapa Jiwasraya mengajak peserta yang belum ikut program restrukturisasi? 'Oleh karena itu kami masih membuka kesempatan bagi yang belum ikut untuk bisa mengikuti Program Restrukturisasi Jiwasraya,' kata Mahelan melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (22/10).
-
Kapan BRI mencapai puncak kredit restrukturisasi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Kenapa BRI melakukan upaya bersih-bersih portofolio kredit? Penurunan NPL tersebut disebabkan BRI sedang melakukan upaya bersih-bersih portofolio kredit, terutama kredit restrukturisasi terdampak Covid sebagai bagian dari soft-landing strategy yang diimplementasikan sejak tahun lalu.
-
Apa yang diberikan BRI Prioritas? Demi memberikan kenyamanan dan kemudahan pengelolaan finansial yang lebih kompleks terutama bagi Anda pribadi terpilih, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadirkan BRI Prioritas sebagai salah satu layanan istimewa.
Yuddy mengatakan masih ada sekitar Rp1,7 triliun lagi yang belum diberikan restrukturisasi kredit. Alasannya, dia ingin memberikan restrukturisasi tepat sasaran. Dia ingin penerima restrukturisasi benar-benar sektor yang terdampak akibat Covid-19.
"Kami ingin secara konservatif menjaga bahwa posisi (kreditur) terdampak harus kita kategorikan terdampak," kata dia.
Namun, dari semua potensi kreditur yang belum menerima restrukturisasi juga memang tidak mengajukan penundaan pembayaran kredit. "Tapi yang tidak terdampak sisanya memang tidak mengajukan restrukturisasi," ungkap dia.
Sehingga secara keseluruhan dari portofolio yang ada, bank BJB saat ini hanya memberikan restrukturisasi sebesar Rp2,7 triliun dengan jumlah Noa sebanyak 7.950. Masih dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Bank BJB juga menerima dana penempatan dari pemerintah sebesar Rp2,5 triliun.
Penempatan Dana Pemerintah
Yudi mengatakan, penempatan dana pemerintah tersebut sudah disalurkan lewat pembiayaan kredit sebesar Rp5 triliun. Dua kali lipat dari total dana yang ditempatkan.
"Kami dapat dana PEN sebesar Rp2,5 triliun dan sudah Kami akselerasi menjadi Rp5 triliun," kata Yuddy.
Modal kredit tersebut telah dihabiskan pada Oktober 2020 lalu. Penyaluran pembiayaan ini diberikan ke beberapa segmen, khususnya di bidang infrastruktur.
"Per Oktober ini seluruh dana PEN sudah kita relaksasikan menjadi beberapa pembiayaan, khususnya di bidang infrastruktur," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta restrukturisasi kredit terdampak pandemi kembali diperpanjang sampai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenghapusan hak tagih kredit macet bukan hal baru bagi perseroan. Bank BRI di masa lalu telah beberapa kali melakukan hapus tagih.
Baca SelengkapnyaMenkuop UKM Teten Masduki menegaskan, penghapus tagihan macet ini untuk mendukung pemberian akses pembiayaan kembali kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaKebijakan restrukturisasi kredit bertujuan meringankan beban debitur yang terdampak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa aspek syarat untuk UMKM dalam mendapatkan hapus tagih.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca Selengkapnya