Bank BJB sebar dividen Rp 828 miliar, harga per saham Rp 84,8
Merdeka.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) sepakat membagikan dividen tahun buku 2015 senilai Rp 84,8 per saham atau senilai total Rp 828 miliar. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST).
Direktur Utama Bank BJBR, Ahmad Irfan mengatakan, pembagian dividen tersebut setara 60 persen dari laba bersih perusahaan sepanjang 2015 sebesar Rp 1,38 triliun.
"RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar 60 persen, sisanya 40 persen dari laba bersih untuk laba ditahan perseroan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/3).
-
Kenapa Dilasari Bakery berbagi 50% keuntungan? 'Saat sedang kuliah, aku bernazar jika lulus dengan hasil memuaskan dan mendapat kemudahan untuk S2 nanti, aku mau berbagi untuk orang lain,' jelasnya.
-
Apa arti dari '70 persen' dalam konteks ini? Menghitung 70 Persen dari 3 Juta Sebelumnya Anda harus ketahui dulu, sen berarti 100, sedangkan persen berarti perseratus. Misalnya, 70 persen sama dengan 70/100, biasanya Anda akan menjumpai dengan tulisan 70%. Ada pula 100 persen atau 100/100, nah kalau yang ini nilainya sama dengan 1.
-
Apa itu persentase? Persen atau persentase adalah sebuah cara untuk menyatakan perbandingan antara sebagian dan keseluruhan dalam bilangan per seratus.
-
Bagaimana pembagian hasil penjualan rumah? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
-
Apa itu pembagian pecahan? Pembagian pecahan adalah suatu proses matematika yang melibatkan pembagian suatu kuantitas atau bagian menjadi sejumlah pecahan atau bagian-bagian yang lebih kecil.
Menurut Irvan, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia termasuk perseroan, mengingat adanya ketidakpastian kondisi perekonomian global yang juga berdampak pada perekonomian Indonesia.
"Namun di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil tersebut, kami tetap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja yang positif," jelas dia.
Tercatat hingga akhir Desember 2015 perseroan berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 1,38 triliun atau tumbuh 24,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun total aset Bank BJB sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16,9 persen atau mencapai Rp 88,7 triliun, meningkat jauh di atas rata-rata industri perbankan di Indonesia pada 2015 yang hanya tumbuh 9,2 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Bjb meningkat 17,1 persen (yoy) atau mencatat total dana nasabah sebesar Rp 67,6 triliun.
Dari sisi portofolio kredit, total kredit yang sudah disalurkan hingga akhir 2015 mencapai Rp 55,3 triliun atau naik 12,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan tumbuh di atas rata-rata industri yang naik 10,4 persen.
Sementara itu dari semua segmen kredit yang dimiliki, segmen kredit konsumer tercatat tumbuh 13,8 persen (yoy) menjadi Rp 38,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat dari 350.446 menjadi 364.827 nasabah.
Selain itu kredit korporasi dan komersial juga tumbuh signifikan menjadi Rp9,2 Triliun atau naik 35 persen year on year.
"Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan pemasaran dan pengembangan jaringan dan layanan serta fitur produk-produk Bank Bjb demi meningkatkan kepuasan nasabah serta senantiasa berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raup Untung Rp6,8 Triliun, Jasa Marga Bagi-Bagi Dividen Rp274 Miliar ke Pemegang Saham
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPembagian dividen ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk memastikan kepercayaan pemegang saham terhadap Perseroan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaDividen interim yang disetorkan kepada Pemerintah RI sebesar Rp10,88 triliun dan dividen interim kepada Publik sebanyak banyaknya sebesar Rp9,58 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya ketidakpastian atas aspek makro ekonomi dan geopolitik di awal 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca Selengkapnya