Bank BRI Minta Tambah Kuota Penyaluran KPR Subsidi
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI terus mendukung program penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang digulirkan oleh pemerintah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, pihaknya pada tahun ini telah rampung menyalurkan 3.000 unit rumah melalui skema FLPP. Dengan begitu, BRI mengajukan untuk menambah kuota sebanyak 394 unit rumah lagi.
"Target rumah subsidi tahun 2019 ini kita mendapatkan kuota 3.000 kuota rumah, dan sekarang sudah habis. Tadi siang dapat baru juga lagi PKO (Perjanjian Kerjasama Operasional) baru dikasih tambahan, karena memang permintaan banyak di pipeline kita, jadi dapat tambahan kuota 394 lagi," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).
-
Apa yang ditawarkan BRI untuk calon pembeli rumah? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
-
Bagaimana BRI membantu orang mendapatkan rumah ramah lingkungan? Dalam programnya sendiri, BRI bekerja sama dengan pengembang rekanan yang menawarkan program KPR Green Financing tanpa DP dan menawarkan sejumlah keuntungan menarik lainnya bagi para nasabah.
-
Apa bantuan yang diberikan BRI? Penyaluran bantuan berupa paket sembako dan sejumlah perlatan seperti selimut, tikar, handuk dan sajadah.
-
Program apa yang dijalankan BRI? Program #BersamaGarudaMudaMendunia sendiri merupakan inisiasi PSSI untuk mencari dan menyeleksi talenta-talenta terbaik dari seluruh pelosok negeri yang telah berlangsung sejak Juli 2023 lalu.
-
Bantuan apa yang diberikan BRI? Bantuan-bantuan yang disalurkan berupa paket makanan cepat saji dan air mineral.
-
Bagaimana BRI menyalurkan bantuan? Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Kantor Cabang BRI Bukittingi dan Batusangkar yang memiliki jarak terdekat dengan area bencana.
Hasil evaluasi Kementerian PUPR pada triwulan II-2019 mencatat, dana FLPP yang telah disalurkan kepada masyarakat sebanyak 46.174 unit, atau sekitar 67 persen dari target total 68.858 unit.
Dari jumlah itu, terdapat 18 bank pelaksana yang sukses menyalurkan dana likuiditas pembiayaan perumahan di atas 50 persen pada triwulan II tahun ini, yang terdiri dari 5 Bank Umum Nasional serta 13 Bank Pembangunan Daerah.
Sebanyak 5 Bank Umum Nasional itu antara lain BNI, BTN, BTN Syariah, BRI, dan Bank Mandiri. Sedangkan 13 BPD yakni Bank Jabar Banten, Bank Sulselbar, Bank Kalbar, Bank Kalsel, Bank Kalsel Syariah, Bank Jatim Syariah, Bank Jatim, Bank Sumselbabel Syariah, Bank Aceh, Bank Jambi, Bank Nagari, Bank Sumselbabel, dan Bank Jambi Syariah.
Handayani menyampaikan, BRI ke depannya bakal mengoptimalkan dua anak perusahaan, BRI Syariah dan BRI Agro dalam melancarkan penyaluran FLPP. Dia juga berharap pihaknya dapat terus mendukung dan berperan dalam program pemerintah tersebut.
"Tahun depan masih banyak gap yang harus ditutup. Gap nasional ada 5 juta unit, BRI ingin berperan banyak untuk mendapatkan kuota KPR subsidi ini," pungkas Handayani.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian PKP memiliki rencana untuk meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 800.000 unit.
Baca SelengkapnyaAkad massal serentak KPR Bank BTN ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional atau Hapernas tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaTarget KPR FLPP sebanyak 800.000 unit rumah diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaBRI mencatatkan akselerasi kinerja penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca SelengkapnyaBTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPenambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 34 ribu unit rumah subsidi sampai kini belum terealisasi.
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk di antaranya memperpanjang bebas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi lima tahunan.
Baca Selengkapnya