Bank BRI tetapkan stock split menjadi Rp 50 per saham
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) menetapkan perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:5. Stock split tersebut sebagai bentuk upaya perseroan untuk memberikan sinyal positif atas optimisme manajemen dan kinerja Bank BRI di masa depan.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan rapat pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari semula Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham. Melalui pemecahan saham tersebut keterlibatan masyarakat di pasar modal diharapkan meningkat.
"Rapat menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari semula Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham. Stock split dengan rasio 1:5," ujar Suprajarto, di Kantornya, Jakarta, Rabu (18/10).
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
Melalui pemecahan nilai nominal saham tersebut, perseroan juga menargetkan akan terjadi peningkatan investor base terutama investor ritel domestik. Selain itu, nilai nominal tersebut juga akan lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Tujuan utama stock split, pemegang saham BBRI atau investor retail akan meningkat, sehingga diharapkan frekuensi perdagangan saham BBRI juga akan meningkat," jelasnya.
Suprajarto berharap dengan semakin banyaknya investor retail maka akan dapat memberikan keseimbangan (balancing) terhadap harga saham BBRI.
Aksi korporasi ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Bank BRI untuk mendukung program menabung saham serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestic untuk memiliki saham blue chip.
"Bank BRI terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaDividen interim yang disetorkan kepada Pemerintah RI sebesar Rp10,88 triliun dan dividen interim kepada Publik sebanyak banyaknya sebesar Rp9,58 triliun.
Baca SelengkapnyaPembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaSejumlah jajaran direksi BRI kompak memborong saham BBRI.
Baca SelengkapnyaPT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca Selengkapnya