Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia beri pinjaman Rp 4,28 T tingkatkan logistik maritim RI

Bank Dunia beri pinjaman Rp 4,28 T tingkatkan logistik maritim RI bank dunia. worldbank.org

Merdeka.com - Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman baru ke Indonesia sebesar USD 300 juta atau Rp 4,8 triliun. Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung pemerintah mengurangi biaya sekaligus meningkatkan keandalan logistik maritim.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A. Chaves mengatakan sistem logistik yang lebih baik akan meningkatkan daya saing serta membantu mengurangi tingkat kemiskinan karena dapat menurunkan harga barang dan jasa di daerah pelosok, terutama di kawasan Indonesia Timur.

"Logistik maritim yang efisien penting bagi pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor manufaktur, pertanian, dan jasa," kata Rodrigo, dikutip Antara, Minggu (1/7).

Fokus utama proyek ini adalah memperkuat tata kelola dan operasional pelabuhan, menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetitif bagi penyedia layanan logistik serat membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan.

Saat ini, pengoperasian pelabuhan yang tidak efisien, pasar layanan logistik yang tidak kompetitif serta prosedur perdagangan yang panjang telah menghambat daya saing Indonesia. Selain itu, pelabuhan juga sering dianggap menjadi titik penghambat dalam rantai logistik Indonesia karena infrastruktur yang terbatas, regulasi yang minim dan produktivitas yang rendah.

Berbagai hambatan tersebut berkontribusi pada biaya logistik lebih tinggi bagi sektor manufaktur Indonesia dibanding Thailand dan Vietnam. Hambatan itu juga membuat kinerja logistik Indonesia lebih rendah dari negara-negara di kawasan, seperti yang terukur dalam World Bank's Logistics Performance Index.

Senior Economist Bank Dunia Massimiliano Cali menjelaskan proyek ini bisa membantu Indonesia yang saat ini merupakan negara kepulauan terbesar untuk memiliki rantai logistik yang panjang dan terfragmentasi. "Proyek ini akan membantu mengatasi beberapa hambatan utama di bidang titik rantai persediaan," kata Cali.

Pinjaman ini merupakan bagian dari Second Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) yang dibuat berdasarkan reformasi yang dicapai melalui Logistics DPL pertama yang disetujui pada November 2016, untuk mengatasi hambatan dalam pergerakan barang di dalam dan keluar perbatasan Indonesia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional

Langkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau

Presiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ajukan Penyertaan Modal Negara untuk 4 BUMN Senilai Rp6,1 Triliun
Sri Mulyani Ajukan Penyertaan Modal Negara untuk 4 BUMN Senilai Rp6,1 Triliun

Untuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Hitung-hitungan Sri Mulyani: Transisi Energi Hijau Butuh Dana Rp4.330 Triliun, Lebih Banyak dari APBN 2024
Hitung-hitungan Sri Mulyani: Transisi Energi Hijau Butuh Dana Rp4.330 Triliun, Lebih Banyak dari APBN 2024

Sri Mulyani mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk transisi energi ramah lingkungan tersebut melampaui nilai APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Indonesia Utang Lagi ke ADB Sebesar Rp7,5 Triliun, Berapa Bunganya?
Indonesia Utang Lagi ke ADB Sebesar Rp7,5 Triliun, Berapa Bunganya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya akan mengecek nilai bunga pinjaman dari ADB tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Makassar New Port dengan Nilai Investasi Rp5,4 Triliun
Jokowi Resmikan Makassar New Port dengan Nilai Investasi Rp5,4 Triliun

Jokowi berharap kehadiran Makassar New Port bisa meningkatkan nilai efisiensi bagi biaya logistik di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Utang ITDC Rp1,2 Triliun Bangun Sirkuit Mandalika Bakal Dibayar Pakai Uang Negara Lewat PMN
Utang ITDC Rp1,2 Triliun Bangun Sirkuit Mandalika Bakal Dibayar Pakai Uang Negara Lewat PMN

ITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya

Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Selengkapnya