Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia dan IMF penjajahan gaya baru, pantas Jokowi kritik keras

Bank Dunia dan IMF penjajahan gaya baru, pantas Jokowi kritik keras IMF. REUTERS

Merdeka.com - Joko Widodo menjadi presiden Indonesia pertama yang berani mengkritik peran dan dominasi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF dan Asian Development Bank (ADB) dalam tataran ekonomi dunia. Pandangan yang menyebutkan bahwa lembaga asing menjadi satu-satunya yang paling mampu menyelesaikan persoalan ekonomi dunia, harus dibuang jauh-jauh.

Sebab, pada kenyataannya lembaga asing tersebut justru tidak bisa menghadirkan rasa keadilan di dunia. Gap atau jurang perbedaan antara negara maju dan berkembang masih sangat lebar.

Jokowi meminta lembaga internasional tersebut direformasi total sehingga menjadi lembaga keadilan bagi seluruh anggotanya. Bukan hanya menguntungkan negara-negara maju, tetapi juga menguntungkan negara-negara berkembang di Asia dan Afrika.

Orang lain juga bertanya?

Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan kebijakan IMF dan Bank Dunia memang harus dikritisi. Salah satu alasan, kebijakan lembaga asing tersebut sangat menguntungkan negara-negara maju.

"Kalau memang dari kebijakan memang harus direformasi. Mereka lebih kepentingan negara maju dan mengeksploitasi negara berkembang," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (23/4).

Enny ikut mengkritik keberadaan lembaga asing tersebut. Kebijakan yang dikeluarkan IMF dan Bank Dunia sama saja reinkarnasi penjajahan dengan gaya baru. Dengan begitu, kata dia, Presiden Jokowi pantas untuk menyampaikan nota protes di hadapan sejumlah pemimpin negara-negara berkembang.

"Ini kan sama saja reinkarnasi penjajahan. kita ini ajukan nota protes kepada mereka (IMF dan Bank Dunia)," kata dia.

Bukan hanya Indonesia yang pernah melayangkan kritik pada lembaga internasional itu. Dia ingat betul, nota protes pernah disampaikan Malaysia melalui Perdana Menteri saat itu yaitu Mahathir Mohamad saat krisis 1998. Namun, protes tersebut tidak diindahkan kedua lembaga tersebut.

Kejadian berulang setelah lebih dari 17 tahun. Kali ini kritik dilontarkan Presiden Jokowi. Dia menyampaikan protes terhadap Bank Dunia dan IMF yang ternyata mendapat sambutan baik dari pemimpin negara berkembang.

Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.

"Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain. Saat ini, dunia membutuhkan pimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggung jawab," ucap dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Perubahan Iklim Tak Akan Selesai Selama Masih Berorientasi Ekonomi
Jokowi: Perubahan Iklim Tak Akan Selesai Selama Masih Berorientasi Ekonomi

Mitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menohok! Jusuf Kalla Sebut Hilirisasi Berbahaya, Bisa Kembali ke Era Penjajah
VIDEO: Menohok! Jusuf Kalla Sebut Hilirisasi Berbahaya, Bisa Kembali ke Era Penjajah

JK merespons soal praktik hilirisasi yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya
Jokowi: Negara Berkembang Harus Bersatu Memperjuangkan Hak-haknya

Segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Solidaritas Internasional Menurun di Forum Indonesia-Afrika
Jokowi Singgung Solidaritas Internasional Menurun di Forum Indonesia-Afrika

Presiden Jokowi bicara mengenai solidaritas internasional yang menurun di tengah ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim

Upaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.

Baca Selengkapnya
Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka
Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Presiden Bank Dunia dan Direktur IMF di Istana Merdeka

Jokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan

Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.

Baca Selengkapnya
Temui Jokowi, Direktur IMF Cerita Ekonomi Dunia Sedang Tak Baik-Baik Saja
Temui Jokowi, Direktur IMF Cerita Ekonomi Dunia Sedang Tak Baik-Baik Saja

Presiden Jokowi bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya
Jalan Hilir Jokowi
Jalan Hilir Jokowi

Setelah merebut hulu, Jokowi merangsek ke hilir. Dan ini bukan hanya tentang kedaulatan, ini tentang cara berdagang ribuan lowongan bagi kita

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya