Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia: Krisis global mulai berakhir

Bank Dunia: Krisis global mulai berakhir krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Bank Dunia menilai negara-negara berkembang tidak perlu khawatir berlebihan pada rencana bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang bersiap menarik stimulus moneter di pasar keuangan. Kebijakan yang biasa disebut tappering off itu menandakan perekonomian dunia mulai membaik, dan negara-negara maju menggeliat kembali.

Direktur Pelaksana dan Kepala Bidang Keuangan Bank Dunia Bertrand Badre mengatakan, lanskap ekonomi dunia yang selama 5 tahun terakhir digerakkan oleh negara berkembang utama seperti Brasil, Meksiko, India, China, dan Indonesia, mulai berubah. Setelah AS mulai pulih, sehingga menghentikan kebijakan tappering off, Jepang juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi.

"Ekonomi global sejak krisis 2008 selalu bergejolak, tapi kami dari Bank Dunia percaya bahwa saat ini adalah awal dari akhir krisis yang menerpa sejak saat itu, itu sebabnya, tappering off harus diterima sebagai persiapan menghadapi tata ekonomi dunia yang baru," kata Badre seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Selasa (3/12).

Kolega ekonom Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang juga menjabat di Bank Dunia itu mengatakan, bahwa negara berkembang akan tetap dominan beberapa tahun ke depan. Namun, harus ada reformasi struktural di masing-masing negara. Sebab, kecenderungannya, dana di pasar keuangan akan kembali ke negara-negara maju, terutama ke Negeri Paman Sam.

"Tidak bisa dipungkiri, ketika tappering off dilaksanakan, hal ini akan mempengaruhi kinerja negara-negara tersebut. Sebab, selama ini negara berkembang bergantung pada likuiditas akibat kebijakan AS itu," ungkap Badre.

Namun, mantan bankir Prancis mengingatkan bahwa negara berkembang masih punya waktu menata diri. Seandainya tappering off dilaksanakan, masih ada pasokan likuiditas lain, terutama buat negara-negara Asia.

"Kita masih bisa memanfaatkan kebijakan pasokan likuiditas yang dijalankan Jepang dan bank sentral Eropa, tapi tetap, situasi ekonomi dunia akan menantang ke depan," tandasnya.

Namun, khusus peluang Indonesia menghadapi krisis, Badre menolak berkomentar secara spesifik. Dia mengaku belum memiliki pemahaman komprehensif mengenai persoalan ekonomi Tanah Air. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Fantastis, Kenaikan Harta Orang Kaya Indonesia Diprediksi Peringkat 4 Tertinggi Dunia
Fantastis, Kenaikan Harta Orang Kaya Indonesia Diprediksi Peringkat 4 Tertinggi Dunia

Kekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023
Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya