Bank Dunia: Krisis global mulai berakhir
Merdeka.com - Bank Dunia menilai negara-negara berkembang tidak perlu khawatir berlebihan pada rencana bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang bersiap menarik stimulus moneter di pasar keuangan. Kebijakan yang biasa disebut tappering off itu menandakan perekonomian dunia mulai membaik, dan negara-negara maju menggeliat kembali.
Direktur Pelaksana dan Kepala Bidang Keuangan Bank Dunia Bertrand Badre mengatakan, lanskap ekonomi dunia yang selama 5 tahun terakhir digerakkan oleh negara berkembang utama seperti Brasil, Meksiko, India, China, dan Indonesia, mulai berubah. Setelah AS mulai pulih, sehingga menghentikan kebijakan tappering off, Jepang juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi.
"Ekonomi global sejak krisis 2008 selalu bergejolak, tapi kami dari Bank Dunia percaya bahwa saat ini adalah awal dari akhir krisis yang menerpa sejak saat itu, itu sebabnya, tappering off harus diterima sebagai persiapan menghadapi tata ekonomi dunia yang baru," kata Badre seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Selasa (3/12).
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang akan dihadapi Indonesia? Selanjutnya, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Jepang. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November itu menempatkan tim asuhan Shin Tae-yong dalam posisi yang cukup menegangkan.
-
Kenapa Indonesia di masa depan diprediksi menjadi sepi? Akun TikTok ini menggunakan AI untuk menggambarkan kondisi Indonesia bak kota mati di masa mendatang.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Kolega ekonom Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang juga menjabat di Bank Dunia itu mengatakan, bahwa negara berkembang akan tetap dominan beberapa tahun ke depan. Namun, harus ada reformasi struktural di masing-masing negara. Sebab, kecenderungannya, dana di pasar keuangan akan kembali ke negara-negara maju, terutama ke Negeri Paman Sam.
"Tidak bisa dipungkiri, ketika tappering off dilaksanakan, hal ini akan mempengaruhi kinerja negara-negara tersebut. Sebab, selama ini negara berkembang bergantung pada likuiditas akibat kebijakan AS itu," ungkap Badre.
Namun, mantan bankir Prancis mengingatkan bahwa negara berkembang masih punya waktu menata diri. Seandainya tappering off dilaksanakan, masih ada pasokan likuiditas lain, terutama buat negara-negara Asia.
"Kita masih bisa memanfaatkan kebijakan pasokan likuiditas yang dijalankan Jepang dan bank sentral Eropa, tapi tetap, situasi ekonomi dunia akan menantang ke depan," tandasnya.
Namun, khusus peluang Indonesia menghadapi krisis, Badre menolak berkomentar secara spesifik. Dia mengaku belum memiliki pemahaman komprehensif mengenai persoalan ekonomi Tanah Air. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya