Bank Dunia sebut ekonomi RI masih stabil di tengah ketidakpastian global
Merdeka.com - Bank Dunia menilai proyeksi ekonomi Indonesia tetap positif meski di tengah ketidakpastian global. Ini terlihat dari meningkatnya pertumbuhan PDB riil menjadi 5,3 persen di 2018.
Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Rodrigo A. Chaves mengatakan peningkatan tersebut didukung oleh investasi yang kokoh, inflasi stabil, dan pasar tenaga kerja yang kuat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen tahun ini juga pada tahun 2019, kemudian secara berangsur memperkuat hingga 5,3 persen pada tahun 2020," kata dia dalam acara laporan Indonesia Economic Quarterly Bank Dunia edisi September 2018 yang dirilis hari ini di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
Dia menjelaskan, komitmen pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan mengeluarkan kebijakan yang tegas dan terkoordinasi, serta fundamental ekonomi makro yang kuat telah meningkatkan ketahanan Indonesia di tengah naiknya ketidakpastian global.
Berkat kinerja ekonomi yang kuat selama bertahun-tahun, Indonesia telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 19,1 persen pada tahun 2000 menjadi 9,8 persen pada tahun 2018.
"Peluang ekonomi yang lebih baik, khususnya di daerah perkotaan, telah membantu banyak penduduk keluar dari kemiskinan dan menjadi bagian kelas menengah," ujarnya.
Ekonom Utama untuk Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander menyatakan lebih dari separuh penduduk Indonesia kini tinggal di perkotaan, sehingga laporan edisi kali ini membahas tantangan dan peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan urbanisasi untuk membawa kemakmuran yang lebih besar dan merata.
"Urbanisasi bisa menjadi kekuatan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, tapi jika tidak dikelola dengan baik kerugian akibat tekanan yang terjadi akan lebih besar dari manfaatnya," jelas Sander.
"Untuk menuai potensi urbanisasi, pemerintah nasional dan daerah perlu bekerjasama melakukan reformasi kebijakan dan kelembagaan," sambungnya.
Beberapa rekomendasi kebijakan bank dunia dalam laporan tersebut adalah kebutuhan untuk mencapai tiga C. Pertama, Convergence untuk menyatukan dan memperluas layanan dasar agar seluruh penduduk Indonesia menikmati layanan pendidikan, kesehatan, air, dan sanitasi yang bermutu.
Kemudian Connect, menghubungkan dan mengintegrasikan di dalam dan antar berbagai lokasi sehingga semua bisa mengakses peluang ekonomi. Ketiga adalah Customize, menyesuaikan kebijakan untuk menyasar kelompok atau wilayah yang tertinggal.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca Selengkapnya