Bank Genjot DPK, Tahun ini Diproyeksi Terjadi Perang Bunga Deposito
Merdeka.com - Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonomi Bahana TCW Investment Management (BTIM), Budi Hikmat, memprediksi akan terjadi perang suku bunga deposito tahun ini. Itu terjadi lantaran likuiditas di industri perbankan nasional diperkirakan mengetat pada 2019.
"Indonesia kebutuhan likuiditas dengan dana pihak ketiga (DPK) terhadap GDP hanya 40 persen. Kalau ekonomi digerakan ada pertempuran likuiditas sehingga suku bunga deposito naik," ungkapnya di Jakarta, Selasa (29/1).
Dia menjelaskan, pertumbuhan DPK yang melambat menjadikan persaingan antar bank dalam memperoleh dana dari masyarakat akan semakin sengit. Itu terutama terjadi dengan bank-bank kecil di Indonesia.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
Tak hanya antar perbankan, perang suku bunga juga diperkirakan akan terjadi dengan pemerintah. Pemerintah pada tahun ini akan gencar menerbitkan surat utang negara (SUN) dengan suku bunga yang tinggi.
"Dengan return yang tinggi, dalam ikhtiar memperbaiki struktur kepemilikan SUN, pemerintah lebih aktif dan sangat pro domestik. Ini yang sebenarnya perlu disuarakan supaya bagaimana masyarakat yang merebutkan dana ini bukan investor asing," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar pemerintah mendorong perbaikan struktural dalam hal perdagangan internasional seperti menarik lebih banyak aliran dana asing masuk ke Indonesia. "Jadi penting masyarakat untuk diedukasi buat masuk reksadana ke pasar uang. Kita sarankan reksadana pasar uang," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaTren tabungan masyarakat tidak akan langsung turun pasca penerapan tarif PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Bank DKI mencatatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp63,66 triliun.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaSecara bertahap dampak kebijakan tersebut juga akan turut mempengaruhi komponen biaya produksi.
Baca Selengkapnya