Bank Indonesia: Banyak Negara Non Muslim Telah Praktikan Sistem Keuangan Syariah
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti menyatakan, sistem ekonomi dan keuangan syariah sejatinya tidak sepenuhnya hanya berbicara agama dan keyakinan. Akan tetapi berbicara lebih luas yaitu kesejahteraan, sosial, etika dan moral serta hak asasi manusia.
"Yang terjadi saat ini justru banyak negara non-muslim telah mempraktikan sistem keuangan syariah yang bersifat inklusif," katanya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, secara virtual, Rabu (21/4).
Adapun beberapa negara non muslim yang menerapkan sistem keuangan syariah yakni Inggris. Menurutnya, keuangan syariah sudah sangat lazim di Inggris dan bahkan London juga menjadi pusat bisnis dan keuangan syariah di kawasan Eropa.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa yang diberikan arahan soal ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
"Lebih lanjut awal tahun ini Bank of England juga telah meluncurkan instrumen likuiditas khusus berbasis syariah alternatif. Sehingga perbankan dan institusi keuangan syariah di Inggris bisa mendapatkan akses sesuai prinsip syariah dari bank sentral," jelasnya.
Destry menambahkan, perkembangan ekonomi syariah secara global saat ini juga terus meningkat. Berdasarkan laporan dari refinitiv dan ICD aset keuangan syariah global akan terus naik dari USD2,88 triliun di 2019 menjadi USD3,69 triliun di 2024.
"Di Indonesia pun pasar keuangan syariah tidak hanya melalui perbankan syariah tapi juga melalui pasar modal dan bahkan melalui fintech Syariah," jelasnya.
Industri Keuangan Syariah Dinilai Tahan dari Krisis
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Hery Gunardi mengatakan, bank syariah masih memiliki peluang untuk tumbuh di masa pandemi Covid-19 ini. Terbukti dari daya tahan industri keuangan syariah yang masih bisa tumbuh dua digit di tahun 2020 lalu.
"Bank syariah ini masih punya peluang tumbuh dan ini cukup memiliki daya tahan terhadap krisis," kata Hery dalam Webinar Peluang dan Tantangan Bisnis Perbankan Syariah Pasca Merger Bank Syariah BUMN, Jakarta, Rabu, (10/2).
Pertumbuhan aset perbankan syariah tumbuh 13,36 persen secara tahunan, lebih baik dari bank konvensional yang hanya tumbuh 7,18 persen. Dari sisi pembiayaan, bank syariah tumbuh 9,16 persen. Sedangkan bank konvensional mengalami kontraksi hingga -2,02 persen.
Begitu juga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Meski keduanya tumbuh positif, namun bank syariah lebih tinggi yaitu 13,52 persen dibandingkan bank konvensional yang tumbuh 11,24 persen. "Ini adalah kondisi saat ini dan kita punya secercah harapan," kata Hery.
Pertumbuhan keuangan syariah pun mendapat dukungan dari pemerintah. Hery mengatakan komitmen tersebut terlihat dari keseriusan presiden, wakil presiden hingga menteri BUMN yang melakukan penggabungan tiga bank syariah milik negara.
"Penggabungan ini tujuannya untuk jadi bank syariah terbesar dan punya daya saing terbesar, dan akhirnya bisa memberikan layanan optimal baik dari SME dan mikro yang didukung digital channel yang baik," kata dia.
Saat ini Bank Syariah Indonesia memiliki kinerja keuangan yang solid. Tercermin dari aset yang mencapai Rp 239,73 triliun dan DPK sebesar RP 209,9 triliun. Lalu Pembiayaan sebesar Rp 156,2 triliun, equity sebesar Rp 21,74 triliun dan laba bersih per Desember 2020 mencapai Rp 2,19 triliun.
Hingga 9 Februari 2021, harga saham BSI sebesar Rp 2.830 dan IPO sebesar Rp 510. Sementara market cap dalam periode yang sama mencapai Rp 116,12 triliun dan IPO sebesar Rp 4,96 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaBSI sebagai peringkat ke-3 perbankan syariah global berdasarkan ESG Risk rating yang di release oleh Sustainalytics.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca Selengkapnya