Bank Indonesia Beberkan Manfaat Pembentukan Korporatisasi UMKM
Merdeka.com - Bank Indonesia melakukan korporatisasi di sektor UMKM demi menolong dan meningkatkan kapasitas sektor ini di masa Pandemi Covid-19. Pembentukan korporatisasi ini dilakukan dengan membentuk badan usaha yang terintegrasi secara bisnis.
"Peningkatan kapasitas UMKM dilakukan dengan pembentukan badan usaha dengan integrasi bisnis," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng dalam acara UMKM Go Digital, From Local to Global Champion di Bali, Kamis (26/11).
Sugeng menjelaskan beberapa manfaat dari korporatisasi UMKM, antara lain memberikan peningkatan akses pasar, khususnya ekspor produk ke luar negeri. Lalu kemudahan akses pembiayaan untuk meningkatkan jenis usaha. Dua hal tersebut akan mendorong pelaku usaha UMKM MELakukan peningkatan sumber daya.
-
Bagaimana cara membangun koperasi di Indonesia? Setiap warga negara dapat mendirikan sebuah koperasi, baik perorangan maupun yang memiliki badan hukum. Pasalnya, modal usaha koperasi dapat dihasilkan dari seluruh anggota, sehingga beroperasinya usaha ini juga disesuaikan dengan kebutuhan bersama.
-
Bagaimana Kemenkeu RI dibentuk? Bermula dari Departement of Financien Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Kenapa Kementerian BUMN dibentuk? Pada masa Kabinet Pembangunan VI, namanya menjadi Kantor Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN.
-
Bagaimana Kemenkumham membangun persatuan? “Kita harus memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman dan memastikan bahwa semua pihak berpartisipasi secara aktif dalam decision making process yang membentuk komunitas dan bangsa kita,“ tambahnya.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
"Dengan adanya langkah ini akan ada peningkatan sumber daya pelaku usaha UMKM," kata Sugeng.
Korporatisasi UMKM pun terbagi menjadi dua model yaitu korporatisasi horizontal dan korporatisasi vertikal. Korporatisasi horizontal yakni pembentukan satu badan usaha lembaga usaha yang di dalamnya terdapat berbagai jenis usaha.
Sedangkan korporatisasi vertikal merupakan pembentukan badan usaha atau lembaga yang terdiri dari berbagai jenis usaha. Namun jenis usaha tersebut saling berkaitan dan pada akhirnya menciptakan produk yang memiliki nilai tambah.
"Model vertikal terdiri berbagai jenis usaha yang saling berkaitan untuk menciptakan produk bernilai tambah," Sugeng menerangkan.
Target 2025
Bank Indonesia menargetkan pada tahun 2025 ada seribu korporatisasi UMKM. Sugeng menyebut, pihaknya telah melakukan upaya korporatisasi UMKM di sejumlah tempat. Antara lain di klaster cabe hortikultura di Malang, Jawa Timur dan klaster pertanian di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini Bank Indonesia tengah melakukan pembinaan kepada 960 UMKM. Dari jumlah tersebut ada 212 UMKM yang dinilai masuk kategori potensial. Sebanyak 265 UMKM masuk kategori sukses.
Upaya korporatisasi yang dilakukan Bank Indonesia dilakukan dengan mendorong UMKM yang paling bawah agar substansi usahanya meningkat dan menjadi UMKM yang potensial. Bila sudah di klaster tersebut, selanjutnya akan didorong menjadi UMKM yang familiar terhadap digitalisasi dan mendorong untuk melakukan ekspor produk.
Sugeng menyebut, dari UMKM binaan Bank Indonesia sudah ada 366 UMKM yang terhubung dengan digitalisasi. Sebanyak 118 UMKM berpotensi untuk melakukan ekspor produk. Meski capaiannya masih minim dibandingkan skala nasional, Sugeng optimis pendampingan ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
"Ini masih sedikit dibandingkan nasional, tapi kami yakin ini bisa kita kembangkan lagi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi BKPM telah menjalin kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia dalam bentuk kegiatan promosi bersama di dalam maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaSunarso menyebut, selain menaik kelaskan UMKM, memformalkan segmen UMKM juga menjadi hal yang tidak kalah penting.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaReformasi dan transformasi sektor BUMN telah menjadi bagian dari solusi.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Koperasi Indonesia peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi.
Baca SelengkapnyaTransformasi digital, pembiayaan berkelanjutan dan inovatif adalah hal relevan yang selama ini menjadi fokus BRI.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca Selengkapnya