Bank Indonesia Beli SBN Pasar Perdana Rp125 Triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat telah menyerap Surat Berharga Negara (SBN) jangka panjang di pasar perdana sebesar Rp125,06 triliun sejak kesepakatan bersama dengan Kemenkeu 16 April dan 7 Juli 2020 lalu.
"Sampai dengan 14 Agustus 2020, BI telah membeli SBN di pasar perdana yang melalui SKB 16 April sebesar Rp42,97 triliun. Sementara untuk mekanisme SKB 7 Juli Rp82,1 triliun," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (24/8).
Dengan demikian, total BI telah membeli SBN untuk pendanaan APBN 2020 sebesar Rp126,06 triliun. "ini dalam rangka mendukung dan memperlancar pemulihan ekonomi nasional (PEN)," kata Perry.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Apa itu SBN dan apa keuntungannya? Fasilitas ini makin memudahkan dan melengkapi fitur e-SBN di BRImo yang sudah ada sebelumnya. Investasi untuk Berkontribusi pada Pembangunan Indonesia
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
Dengan tambahan tersebut, posisi kepemilikan SBN oleh BI per 14 Agustus 2020 sebesar Rp536,67 triliun (data transaksi). Jumlah ini termasuk pembelian SBN dari pasar sekunder untuk stabilisasi nilai tukar sebesar Rp 166,2 triliun.
Sesuai Kesepatakan Burden Sharing
Sesuai dengan kesepakatan burden sharing dengan Kementerian Keuangan, proses pembiayaan akan dilakukan dalam dua skema. Pertama, untuk public goods, pendanaan maksimal Rp397,56 triliun.
BI berperan sebagai penanggung seluruh biaya bunga imbalan dan biaya OM sesuai reserve 3 bulan. Kedua, pembiayaan non-public goods yang akan didanai sebesar Rp177,03 triliun, di mana pemerintah menanggung biaya sebesar reserve repo 3 bulan minus 1 persen. Sementara itu, BI menanggung yield SBN - RR 3 bulan plus 1 persen.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUtang tersebut tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca Selengkapnya