Bank Indonesia: Dunia Usaha Sudah Mulai Kembali Produksi di Awal 2021
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyebut bahwa dunia sudah mulai kembali berproduksi memasuki 2021, terutama yang memiliki pasar di luar negeri.
"Survei Bank Indonesia menunjukkan perbaikan di periode kuartal 1 dan kuartal 2 awal," kata Dody dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Jakarta, Selasa (4/5).
Meski belum melakukan investasi, dengan adanya kelonggaran kebijakan dari pemerintah seperti pembiayaan yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi membuat dunia usaha kembali bergairah.Kondisi ini banyak dimanfaatkan korporasi untuk mulai memanfaatkan kapasitas yang ada.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Hanya saja, dari sisi utilisasi menunjukkan peningkatan yang masih terbatas. Namun, dengan adanya geliat ini, Dody berharap korporasi mulai mengajukan pembiayaan modal kerja kepada perbankan.
Bank Indonesia sebagai regulator mengambil peran untuk mempertemukan dunia usaha dengan perbankan. Bank sentral memberikan informasi terkait sektor mana saja yang memang masih berpotensi untuk diberikan pembiayaan modal kerja. Sebab, likuiditas perbankan sangat mencukupi untuk memberikan pembiayaan.
"Ini perlu ada jembatan untuk memotong asimetrik. Perbankan mau kasih pinjaman tapi enggak tau sektor mana yang butuh pembiayaan dengan cost tinggi perbankan," kata Dody.
Untuk itu, bank sentral melakukan pengelompokan pelaku usaha berdasarkan sektor prioritas, kondisi perusahaan, produktivitas dan berkontribusi pada pasar ekspor. Setidaknya ada 21 sektor dan 38 sub sektor yang telah terpetakan.
Sektor tersebut saat ini juga dalam pantauan pemerintah dan regulator agar bisa diberikan insentif atau direkomendasikan untuk menerima pembiayaan dari perbankan. Cara ini dianggap bisa membantu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi.
"Ini dipandang sebagai penarik (pertumbuhan ekonomi) kalau pembiayaan dikasih ke sektor tersebut," kata Dody mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca SelengkapnyaGeliat perbaikan ekonomi pasca pandemi khususnya di sektor usaha pertambangan, konstruksi dan perkebunan sangat positif hingga semester pertama 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memberikan dukungan untuk mengakselerasi perkembangan KEK melalui pemberian sejumlah insentif fiskal dan non-fiskal
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya