Bank Indonesia Luncurkan BI-Fast Mulai 21 Desember 2021
Merdeka.com - Bank Indonesia akan meluncurkan BI-FAST pada 21 Desember 2021. Layanan BI-Fast Payment tersebut bakal menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang selama ini dipakai untuk mewadahi transaksi antar bank.
"Pada tanggal 21 Desember 2021 minggu depan, BI akan meluncurkan BI Fast sebagai infrastruktur pembayaran ritel yang real time dan beroperasi tanpa henti 24/7," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Desember 2021, Kamis (16/12).
Sebagai informasi, BI-Fast ini juga merupakan implementasi dari blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, untuk mendukung tercapainya sistem pembayaran yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal (CEMUMUAH), serta beroperasi 24/7.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Kapan kebijakan baru BRI berlaku? Kebijakan ini akan berlaku efektif per Agustus 2024.
-
Kapan BRI mulai melakukan transformasi digital? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
-
Mengapa BRI menghadirkan Fast Menu? Agar urusan transaksi makin mudah, BRI menghadirkan fitur Fast Menu.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
Menurut Perry, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akseptasi digital banking.
BI mencatat, pada November 2021 nilai transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 61,82 persen YoY mencapai Rp 31,3 triliun, nilai transaksi digital banking meningkat 47,08 persen (yoy) menjadi Rp 3.877,3 triliun.
Sementara, nilai transaksi menggunakan kartu ATM/debet/kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,39 persen menjadi Rp 674,9 triliun. Disisi tunai uang kartal yang diedarkan pada November 2021 juga alami peningkatan sebesar 7,81 persen YoY setara Rp 867,8 triliun.
Dia menegaskan, BI terus menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran serta mendukung program pemerintah melalui koordinasi dan monitoring ujicoba digitalisasi bantuan sosial 4.0.
"Serta mendorong transaksi keuangan Pemerintah Daerah melalui elektronifikasi, dan elektronifikasi dari berbagai moda transportasi," ucapnya.
BI akan terus melakukan digitalisasi pengelolaan uang rupiah pada layanan kas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan aman dan nyaman di era kenormalan baru, dan memastikan ketersediaan uang yang beredar di seluruh wilayah Indonesia.
Lewat BI-Fast, Biaya Transfer Antar Bank Maksimal Rp2.500
Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan BI Fast-Payment pada Desember 2021. Lewat infrastruktur layanan ini, bank sentral berkomitmen ingin terus menurunkan biaya transaksi dari tingkat perbankan ke nasabah.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, coba membandingkan biaya transaksi di tingkat nasabah ke perbankan yang masih diatur oleh Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dengan tarif maksimal Rp 2.900 per transaksi.
Namun, Fili menambahkan, pengenaan tarif maksimal BI-Fast dari perbankan atau jasa keuangan pada sistem ini ke nasabahnya hanya sebesar Rp 2.500 per transaksi.
"Nah, jadi ini kita akan lakukan evaluasi terus untuk diturunkan secara bertahap," kata Fili dalam sesi bincang-bincang Bank Indonesia bersama media, Rabu (3/11).
Menurut dia, tarif transaksi yang rendah ini penting untuk terus diupayakan agar volume transaksi perbankan melalui jalur digital bisa terus meningkat. Fili lantas menganalogikan, perbankan yang mematok tarif transaksi Rp 1.000 dengan volume transaksi 100 kali jelas akan lebih menguntungkan dibanding yang mengenakan biaya Rp 5.000 per transaksi, namun jumlahnya hanya 10 kali.
"Jadi harga enggak apa-apa murah, tapi kuantitasnya banyak. Daripada harga mahal terjualnya cuma sedikit," ujar Fili.
Fili pun membeberkan alasan mengapa Bank Indonesia menetapkan tarif transaksi maksimal dengan penggunaan BI-Fast. Tujuannya tak lain untuk menjaga nilai keadilan pada seluruh pelaku usaha perbankan.
"Kita perhatikan keberlangsungan dari bank. Ada bank yang transaksi hampir 1 juta per hari, ada yang cuma 10, jadi kita harus perhatikan itu," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi pembayaran tersebut dirancang dalam rangka fasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal untuk berbagai jenis pembayaran
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BI-FAST bergantung pada banyak faktor antara lain perkembangan kondisi ekonomi dan inflasi.
Baca SelengkapnyaLayanan QRIS Tuntas ditargetkan berlaku efektif secepat-cepatnya pada 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama Visa Indonesia meluncurkan Debit Virtual BRI.
Baca SelengkapnyaKerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI).
Baca SelengkapnyaLayanan QRIS Tuntas ditargetkan berlaku efektif secepat-cepatnya pada 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.
Baca SelengkapnyaDengan ini, layanan pembayaran QRIS bisa dipakai di Vietnam.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaKB Bukopin Mobile Banking, Wokee dan SMS Banking akan dinonaktifkan.
Baca SelengkapnyaPerluasan kerja sama tersebut dilaksanakan antara BI dengan Bank of Korea (BoK).
Baca SelengkapnyaTrade Finance BRI secara digital (paperless) melalui QLola atau Cash Management.
Baca Selengkapnya