Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Indonesia paparkan kebijakan jilid II untuk perkuat rupiah

Bank Indonesia paparkan kebijakan jilid II untuk perkuat rupiah Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejalan dengan keluarnya paket kebijakan ekonomi jilid II yang dilansir pemerintah, kemarin, Selasa (29/9), Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan kedua yang dinamakan paket kebijakan ini stabilitas nilai tukar rupiah. Paket kebijakan ini merupakan kelanjutan dari paket kebijakan September I yang dikeluarkan pada tanggal 9 September 2015.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan paket kebijakan lanjutan kali ini difokuskan pada tiga pilar. Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, serta memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing.

"Sinergi kegiatan BI dan pemerintah melalui paket kebijakan september kedua ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas makro ekonomi, struktur perekonomian Indonesia termasuk sektor keuangan sehingga semakin berdaya tahan," jelas Mirza di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (30/9).

Orang lain juga bertanya?

Mirza menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Jika selama ini Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar spot, kali ini BI akan perluas dengan melakukan intervensi di pasar forward. "Guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar forward," kata Mirza.

Menurutnya, upaya menjaga keseimbangan di pasar forward semakin penting dalam mengurangi tekanan di pasar spot.

Dalam memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, langkah yang dilakukan Bank Indonesia adalah memperkuat pengendalian likuiditas rupiah melalui penerbitan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN dengan tenor dua minggu.

Penerbitan instrumen operasi pasar terbuka dimaksudkan mendorong penyerapan likuiditas sehingga bergeser ke instrumen yang bertenor lebih panjang. Diharapkan dapat mengurangi risiko penggunaan likuiditas rupiah yang berlebihan pada kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Sedangkan untuk memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing, Bank Indonesia berencana memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan terhadap valas dengan berbagai kebijakan. Tujuannya meningkatkan penawaran dan mengendalikan permintaan terhadap valas.

Langkah-langkah memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing tersebut dijabarkan dalam lima poin yakni:

1. Penguatan kebijakan untuk mengelola suplai dan demand valas di pasar forward. Kebijakan ini bertujuan mendorong transaksi forward jual valas/rupiah dan memperjelas underlying forward beli valas/rupiah.

2. Penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) Valas. Penerbitan tersebut akan mendukung pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar valas.

3. Penurunan holding priod SBI dari 1 bulan menjadi 1 minggu untuk menarik aliran masuk modal asing.

4. Pemberian insentif pengurangan pajak bunga deposito kepada eksportir yang menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di perbankan Indonesia atau mengkonversinya ke dalam rupiah, sebagaimana yang telah disampaikan oleh pemerintah. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong DHE untuk menetap lebih lama di dalam negeri.

5. Mendorong transparansi dan meningkatkan ketersediaan informasi atas penggunaan devisa dengan memperkuat laporan lalu lintas devisa (LLD). Dalam hal ini, pelaku LLD wajib melaporkan penggunaan devisanya dengan melengkapi dokumen pendukung untuk transaksi dengan nilai tertentu. Ketentuan ini sejalan dengan UU No.24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar di mana Bank Indonesia berwenang meminta keterangan dan data terkait lalu lintas devisa kepada penduduk.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR
Rupiah Mulai Menguat, Begini Saran Anggota DPR

Nilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya