Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen, ini Respons Menko Darmin
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, keputusan Bank Indonesia menahan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 6 persen telah sesuai dengan kondisi ekonomi global. Di mana, hari ini bank sentral Amerika Serikat juga menahan suku bunga acuannya.
"Amerika juga nahan, kenapa kita harus ubah. Artinya gini, semuanya itu membaca situasi kalau tidak diubah itu tidak memperburuk situasi yaudah tidak diubah. Tapi kalau harus diubah yang kenapa? Harus dilihat. Pertama harus dilihat biasanya Amerika dia naikkan apa tidak. Kalau tidak, tidak diubah," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (21/3).
Menko Darmin melanjutkan, terkait keputusan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk menahan suku bunga acuannya, bukan berarti ekonomi global secara keseluruhan mengalami perlambatan. Hal itu justru mengindikasikan ekonomi Amerika Serikat yang sedang dalam kondisi tidak baik.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
"(The Fed tidak naik artinya ekonomi global melambat?) Ya paling tidak ekonomi Amerika, jangan global dulu. Paling tidak ekonomi nya Amerika Serikat tidak lebih bagus," jelas Menko Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menambahkan, perlambatan ekonomi Amerika Serikat tidak selalu membawa dampak negatif bagi Indonesia. Meski demikian, perlambatan ekonomi ini harus diantisipasi dengan strategi-strategi agar membuat ekonomi dalam negeri kuat.
"Gini, ini kan soal kiatnya masing-masing bagaimana memanfaatkan situasi itu. Itu sebabnya ini bukan sesuatu yang global saja yang tidak bisa dibagi-bagi. Ini semua bisa di bagi-bagi. tidak usah khawatir," tandasnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan Maret 2019 memutuskan untuk kembali menahan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 6 persen. Bank Indonesia juga menahan suku bunga Deposit Facility pada angka 5,25 persen dan Lending Facility 6,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 20 - 21 Maret 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/3).
Dia menyebutkan keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia. "Khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (CAD) ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik," ujarnya.
Dia menyebutkan, Bank Indonesia juga akan terus memperkuat kerjasama dengan pemerintah untuk terus menjaga stabilitas ekonomi. Sementara itu, kebijakan suku bunga tetap difokuskan pada stabilitas eksternal.
"Bank Indonesia menempuh kebijakan-kebijakan lain yang lebih akomodatif untuk mendorong permintaan domestik," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca SelengkapnyaBank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 6 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca Selengkapnya