Bank Indonesia: Transaksi Digital Banking April 2021 Capai Rp 3.114,1 Triliun
Merdeka.com - Kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia (BI) terus diarahkan untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, serta akselerasi transaksi ekonomi dan keuangan digital. Upaya ini pun berhasil mendongkrak pertumbuhan transaksi elektronik.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital semakin tinggi seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring. Selain itu juga didorong meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
BI mencatat nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada April 2021 mencapai Rp22,8 triliun, atau tumbuh 30,17 persen (yoy). Begitu pula dengan transaksi digital banking yang mengalami pertumbuhan.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
"Volume transaksi digital banking juga terus meningkat, di mana pada April 2021 tumbuh 60,27 persen (yoy) sebesar 572,8 juta transaksi dengan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 46,36 persen (yoy) hingga mencapai Rp3.114,1 triliun," kata Perry dalam konferensi pers pada Selasa (25/5).
Perry menegaskan, pihaknya akan terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien. Antara lain dengan mengakselerasi perluasan merchant QRIS melalui pendekatan ekosistem targeted, serta perluasan edukasi dan sosialisasi QRIS kepada seluruh lapisan masyarakat.
Selanjutnya
BI juga terus memperluas elektronifikasi penyaluran bantuan sosial dan transaksi keuangan Pemerintah Daerah, serta mendukung kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Sementara itu, kata Perry, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada April 2021 mencapai Rp 843,4 triliun, tumbuh 13,42 persen (yoy) seiring dengan meningkatnya kebutuhan uang kartal menjelang Idulfitri 1442 H.
"Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit pada April 2021 tercatat Rp 679,6 triliun, tumbuh 33,13 persen (yoy). Sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1442 H," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI mencatat kinerja transaksi digital tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan QRIS yang melonjak tajam, transaksi ATM/D dan kartu kredit mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen
Baca SelengkapnyaBank Indonesia menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Baca SelengkapnyaInovasi pembayaran tersebut dirancang dalam rangka fasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal untuk berbagai jenis pembayaran
Baca SelengkapnyaBegini Transformasi Dijalankan Bank DKI Bisa Raup Laba Bersih Rp693 Miliar di Kuartal III-2023
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca Selengkapnya