Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Indonesia Ungkap Penyebab Penguatan Rupiah

Bank Indonesia Ungkap Penyebab Penguatan Rupiah Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyambut baik kinerja nominal mata uang Garuda yang terus menunjukan penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, trend positif di awal tahun ini tidak terlepas dari faktor eksternal dan juga dalam negeri.

"Kinerja rupiah baik ya, bagus ya. Gambaran positif membuat rupiahnya sendiri kalau kita lihat mengalami apresiasi year to date (ytd) 1.8 persen," kata Dody saat ditemui di Kompleks Masjid BI, Jakarta, Jumat (11/1).

Dody mengatakan, apabila melihat dari sisi eksternal gambaran global cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China mampu diantisipasi bahkan menghasilkan keputusan yang positif bagi pasar.

Orang lain juga bertanya?

Di samping itu, keputusan Bank Sentral AS dalam menimbang kenaikan suku bunga juga cukup menenangkan pasar keuangan secara keseluruhan. "Kenaikan suku bunga AS kemungkinan masih akan terjadi. Akan tetapi secara frekuensi mungkin lebih kecil dari pada dugaan di awal tahun 2019.

Sementara itu, dari sisi domestik sendiri penguatan Rupiah didongkrak dari aliran modal masuk asing yang masih cukup besar. Berdasarkan catatan BI, aliran modal asing masuk sampai dengan minggu pertama mencapai Rp 6,8 triliun.

"Kalau kita lihat inflownya sendiri netto sampai dengan minggu pertama Rp 6,8 triliun ekuivalen, masuk melalui SBN, saham, obligasi, korporasi dan SBN syariah," katanya.

Dody berharap dukungan dari domestik ekonomi juya akan memberikan positif ke sentimen pasar. "Itu yang kita harapkan karena kalau kita lhat perekonomian domestik angka cadangan devisa yang terus membaik angka inflasi yang turun mudah-mudahan angka pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat nanti Februari akan keluar angkanya juga cukup baik. Indikator awal konsumsinya survei kenunjukkan masih cukup posotif pertumbuhan," bebernya.

Seperti diketahui, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (11/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.073 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.052 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah meneruskan pelemahannya usai pembukaan ke level Rp 14.084, namun kemudian menguat kembali hingga sentuh level Rp 14.045 per USD. Rupiah pun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.060 per USD.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia

Nilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain

Mata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India

Perry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung

Perry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024

Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya