Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp1,38 Triliun Sepanjang 2019
Merdeka.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba bersih sebesar Rp1,38 triliun sepanjang 2019. Angka tersebut meningkat sebesar 9,22 persen dibandingkan periode sebelumnya yakni mencapai Rp1,26 triliun.
"Kinerja Bank Jatim menunjukkan performa yang bagus laba bersih 2019 mencapai Rp1,38 triliun atau tumbuh 9,22 persen," kata Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (30/1).
Ferdian menambahkan, tak hanya laba bersih yang tumbuh namun aset Bank Jatim juga meningkat sebesar 23,37 persen. Di mana aset perusahaan hingga Desember 2019 mencapai Rp76,73 triliun dari periode sebelumnya yakni Rp62,69 triliun.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Mengapa Bank Jatim bangga dengan penghargaan ini? 'Kami tentu bangga atas prestasi ini. Sebab, ini menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan bankjatim konsisten dalam berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Kami berharap penghargaan gold rank tersebut dapat menjadi motivasi bankjatim untuk mencapai target kinerja perusahaan,' tegasnya.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Bagaimana Bank Jatim berkontribusi pada SDG? Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, awarding ASRRAT merupakan pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) core business atau proses bisnisnya.
Di samping itu, selama 2019 Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim juga tumbuh sebesar 18,91 persen secara year on year (yoy) atau sebesar Rp60,55 triliun dari periode yang sebelumnya hanya Rp50,91 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut, kata dia, menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat.
Adapun pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,53 persen atau tercatat Rp23,83 triliun. Kemudian diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28 persen atau Rp22,22 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar15,81 persen atau mencapai Rp12,50 triliun.
Rasio CASA
Selain itu, pencapaian DPK juga diperkuat dengan rasio CASA Bank Jatim sebesar 76,06 persen selama lebih dari 15 tahun CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen. "Dari komposisi tersebut terlihat kemampuan Bank Jatim dalam menghimpun dana cukup baik," kata dia.
Di samping itu, kinerja sepanjang 2019 yang juga terbilang moncer, yakni perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu 13,16 persen atau sebesar Rp38,35 triliun. Pertumbuhan kredit diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan yaitu 2,77 persen.
"Adapun kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi selama 2019 yaitu sebesar Rp23,10 triliun atau tumbuh 7,12 persen yoy," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan dana murah Bank Mualamat pada semester I-2024 sebanyak Rp21,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit bankjatim mampu membukukan peningkatan yang signifikan di atas rata-rata yaitu 13,02 persen (YoY).
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso.
Baca Selengkapnya