Bank Mandiri gandeng LinkedIn lakukan kajian ketenagakerjaan di Indonesia
Merdeka.com - Bank Mandiri melalui Mandiri Institute bekerja sama dengan LinkedIn yang merupakan jaringan profesional terbesar di dunia. Kerja sama tersebut dituangkan dalam bentuk kajian kondisi tenaga kerja profesional di Indonesia.
Chairman of Advisory Board Mandiri Institute, M. Chatib Basri mengatakan, secara garis besar, kajian akan mencakup analisis perubahan yang sedang berlangsung dan tren ke depan terkait keahlian, talent, dan pekerjaan disertai perbandingannya dengan kondisi di regional dan global.
"Dalam kerja sama ini, Mandiri Institute akan memanfaatkan data dari LinkedIn Economic Graph sebagai basis pembuatan kajian bersama (joint research) yang akan mendiskusikan beragam tren employment baik di Indonesia maupun global seperti penyebaran dan migrasi para profesional, bagaimana keahlian berkembang antar industri dan geografi, hingga keahlian dan pekerjaan apa saja yang makin dicari dan berkembang di suatu wilayah/negara dan sebaliknya," kata Chatib, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (6/6).
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Siapa yang berperan aktif dalam pengembangan SDM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan SDM terampil di Indonesia.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Apa itu karakteristik menurut para ahli? Karakteristik adalah sifat khas yang sesuai dengan perwatakan tertentu. Hal itu seperti apa yang sudah dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 'Perwujudan dari istilah apa itu karakteristik adalah akhlak, karakter, kepribadian, perangai, perilaku, personalitas watak, sifat, dan tabiat,' tulis keterangan dalam KBBI.
-
Apa keterampilan yang dianggap penting oleh perusahaan di Indonesia? Menariknya adalah sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.
Chatib menjelaskan bahwa LinkedIn Economic Graph merupakan representasi digital dari ekonomi global, berdasarkan interaksi dari 562 juta anggota, 20 juta perusahaan, 15 juta lowongan pekerjaan, 50 ribu keahlian yang dicantumkan, dan 60 ribu institusi pendidikan yang terdapat di LinkedIn.
"Informasi yang dipaparkan kajian bertajuk 'Indonesia workforce: Skills for the Future' itu akan merupakan kajian pertama tentang kondisi kapasitas dan keahlian SDM di Indonesia," ujarnya.
Nantinya, kajian akan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas dan skill SDM Indonesia agar mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja baik di pasar domestik maupun di tingkat internasional.
"Revolusi industri 4.0 yang diakselerasi perubahan teknologi mendorong semakin berkembangnya Internet of Things (IoT), otomasi, pertukaran data, komputasi awan dan kecerdasan buatan hingga menciptakan sistem cerdas yang menciptakan kemudahan, namun memangkas ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada saat ini. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan itu melalui penciptaan keseimbangan antara kemampuan dan kapasitas SDM dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri, termasuk di pasar global," jelasnya.
Dalam kesempatan serupa, Managing Director Asia Pacific LinkedIn, Olivier Legrand mengatakan bahwa pihaknya antusias menyambut kerjasama tersebut.
"Kami senang dapat bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Mandiri Institute, dalam upaya membantu pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi beragam tantangan dan menggapai berbagai kesempatan kerja, maupun belajar di masa depan," ujarnya.
Melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat menghadirkan beragam informasi seputar ketenagakerjaan di Indonesia, serta berbagai negara dan wilayah lainnya, secara mendekati real time berdasarkan data-data dari LinkedIn.
"Kami berharap data ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pembuat kebijakan seputar beragam kurikulum dan program-program pelatihan terbaru, dan sebagai bimbingan untuk para pencari kerja pada akhirnya, kami berharap dapat menghubungkan orang Indonesia ke beragam peluang ekonomi."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecerdasan buatan (AI) akan memberikan pengaruh besar ke dunia kerja.
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaHal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lima industri yang layak dicoba fresh graduate.
Baca SelengkapnyaPenghargaan diterima langsung oleh Ricky Andriano, VP Corporate Communications Bank Mandiri.
Baca SelengkapnyaAnwar Sanusi menegaskan Perencana Kemnaker juga harus memahami perubahan siklus kebijakan publik di era digital.
Baca SelengkapnyaChairiah menekankan pentingnya bagi IDSurvey untuk menjaga pendapatan tidak lebih rendah dari tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.
Baca Selengkapnya