Bank Mandiri Optimistis Penyaluran Kredit 2019 Tumbuh 11,5 Persen
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) optimistis dapat meningkatkan angka penyaluran kreditnya pada 2019. Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan, menyebut pihaknya optimistis dapat menumbuhkan angka kredit untuk unit Bank Mandiri hingga double digit.
"Pertumbuhan kredit 11,5 persen tahun depan, ini untuk bank only ya," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12).
Di sisi lain, Bank Mandiri juga akan terus menjaga kesehatan kualitas kredit. Pihaknya berkomitmen untuk menekan angka Non Performing Loan (NPL/Rasio kredit macet). "NPL gross kita akan bawa ke level ya kurang lebih sekitar 2,7 persen tahun depan dan pada tahun 2018 ini kita jaga 2,9 persen," kata Panji.
-
Apa yang sedang dilakukan BRI untuk menjaga kualitas kredit? Penurunan NPL tersebut disebabkan BRI sedang melakukan upaya bersih-bersih portofolio kredit, terutama kredit restrukturisasi terdampak Covid sebagai bagian dari soft-landing strategy yang diimplementasikan sejak tahun lalu.
-
Bagaimana BNI menjamin kualitas kredit? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Bagaimana BRI menjaga kualitas kredit? Dengan front loading yang telah dilakukan di tahun 2020 sampai 2022, upaya untuk menjaga kualitas kredit ini berdampak terhadap cost of credit BRI yang terus membaik.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
Namun demikian, Panji mengakui bahwa industri perbankan Indonesia masih memiliki tantangan yang cukup besar ke depannya, yaitu tren kenaikan suku bunga acuan, kondisi likuiditas yang mengetat, dan volatilitas nilai tukar Rupiah.
"Ke depan kami cukup optimistis dengan kinerja ekonomi dan juga industri perbankan nasional. Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi akan lebih baik dari tahun ini, serta kembali stabilnya kondisi politik setelah penyelenggaraan pemilu Presiden dan legislatif 2019," tandasnya.
Sebagai informasi, hingga September 2018, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 781,1 triliun, tumbuh sebesar 13,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 686,2 triliun.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasian tumbuh sebesar 9,2 persen yoy menjadi sebesar Rp 831,2 triliun dengan komposisi Dana Murah sebesar 64,5 persen dari total DPK.
Dari sisi Laba-Rugi, Pendapatan Bunga Bersih Bank Mandiri tumbuh sebesar 4,2 persen yoy menjadi Rp 40,5 triliun. Sementara Pendapatan Non-Bunga tumbuh sebesar 11,4 persen yoy menjadi Rp 18,8 triliun, terutama diperoleh dari bisnis Forex Treasury, Cash Recovery, dan Penyelesaian Masalah Pajak.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaKondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku bangga atas sederet prestasi yang diraih oleh Bank Mandiri.
Baca Selengkapnya