Bank Mandiri Sebut Gugatan Hoaks Rp800 T Ganggu Kepercayaan Nasabah
Merdeka.com - Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan kabar simpang terkait gugatan sebesar Rp800 triliun yang tak tercatat di Bank Mandiri telah menimbulkan keraguan dari beberapa nasabahnya. Rohan melanjutkan, informasi hoaks tersebut juga dapat mengganggu perekonomian nasional.
"Sudah ada nasabah yang bertanya, dan mungkin juga media percaya tidak percaya. Makanya sekarang saya konfirmasi, mudah-mudahan besok jangan ditanya lagi," ujar dia di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (30/8).
Sebagai informasi, seorang warga negara Swedia bernama Michael Olsson telah menggugat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 50 miliar euro atau sekitar Rp800 triliun lantaran pengiriman dana dari Barclays Bank tersebut tak tercatat di Bank Mandiri.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyatakan informasi tentang pinjaman BRI di WhatsApp adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
Tak hanya menimbulkan keresahan dan mencemarkan nama baik perseroan,
"Kami sampaikan kembali, hari ini saya ingin menghentikan desas desus uang transfer Rp800 triliun, karena kalau memiliki tabungan di bank dengan jumlah itu orang tersebut mungkin sudah jadi orang terkaya di dunia. Itu dua kali biaya pindah ibu kota ke Kaltim yang Rp466 triliun," tuturnya.
Menindaklanjuti kasus ini, dia menyatakan bakal menembus permasalahan ini hingga ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang membawahi sektor imigrasi atau ketenagakerjaan.
"Ini kan orang asing, Bank Mandiri ini bank terbesar, berita Rp800 triliun yang hoax itu bisa menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap perbankan. Tapi kami akan laporkan pasal-pasal yang tidak sekedar pencemaran nama baik, tapi pasal yang lebih menyangkut mengganggu perekonomian nasional," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaPihak BSI mengimbau kepada nasabah selalu waspada, segala informasi tentang Bank BSI hanya menggunakan saluran resmi terverifikasi
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaPiter Abdullah pun mengungkapkan bahwa perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca Selengkapnya