Bank Syariah Indonesia Bakal Perkuat Implementasi Prinsip Keuangan Berkelanjutan
Merdeka.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk diprediksi bakal mendorong penerapan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainability finance) semakin efektif dan kuat. Bank Syariah Indonesia yang merupakan entitas hasil merger tiga bank syariah Himbara dapat mengungkit penerapan keuangan berkelanjutan dari perspektif Islam.
Ketua National Center for Sutainability Reporting (NCSR), Ali Darwin mengatakan, dampak positif kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) terhadap penerapan keuangan berkelanjutan bisa terealisasi, apabila kehadiran entitas baru ini diikuti dengan kesiapan para tenaga kerja untuk mengimplementasikan nilai-nilai sustainable finance.
"Dengan adanya Bank Syariah Indonesia, diperkirakan penerapan keuangan berkelanjutan semakin efektif terutama dari perspektif Islam. Oleh sebab itu kapasitas building terkait pengintegrasian keuangan berkelanjutan dalam prinsip dan standar syariah harus dilakukan ke seluruh jajaran BSI," ujar Ali dalam pernyataanya, Rabu (3/1).
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Bagaimana BRI mengelola keuangan berkelanjutan? Hal tersebut merupakan upaya menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, berdasarkan pada keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
-
Bagaimana OJK kembangkan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Bank Syariah Indonesia juga disarankan segera memiliki panduan agar penerapan sistem keuangan berkelanjutan benar-benar terealisasi dalam aktivitas sehari-hari bank ini. Panduan ini dibutuhkan agar Bank Syariah Indonesia memiliki tolak ukur selama masa transisi atau penyesuaian kerja pasca merger rampung.
"Seiring dengan peningkatan kapasitas, perlu manual sistem keuangan berkelanjutan bagi BSI dalam rangka melakukan penyesuaian-penyesesuaian sebagaimana diamanatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujarnya.
Prinsip keuangan berkelanjutan harus dimiliki seluruh pelaku industri keuangan di Indonesia, sesuai Roadmap Keuangan Berkelanjutan yang telah disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penerapan prinsip berkelanjutan diperlukan untuk mempercepat transisi pertumbuhan ekonomi dari model konvensional menjadi lebih ramah lingkungan dan memerhatikan aspek sosial, lingkungan, serta tata kelola.
Dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I yang disusun OJK, telah ada beberapa capaian seperti pengenalan prinsip keuangan berkelanjutan, pengelompokan kriteria usaha berkelanjutan, pengembangan insentif serta pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan bagi industri keuangan.
"Keuangan Berkelanjutan merupakan suatu dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Tantangan terbesar dalam menerapkan keuangan berkelanjutan adalah meyakinkan pelaku usaha dan masyarakat bahwa upaya untuk menghasilkan keuntungan akan lebih baik dan langgeng jika dilakukan dengan mempertimbangkan sumber daya alam dan dampak sosial kepada masyarakat. Hal ini yang dikenal sebagai prinsip profit, people, planet (3P)," tulis OJK dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025).
Saat ini, ada 15 bank dan lembaga yang menjadi anggota dari Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), sebuah kelompok perwujudan komitmen industri keuangan dalam mendukung pembiayaan hijau. Dua dari tiga bank syariah yang merger dan membentuk Bank Syariah Indonesia menjadi anggota IKBI, yakni PT Bank BRIsyariah (Persero) Tbk. dan PT Bank Syariah Mandiri.
Adapun Bank Syariah Indonesia sebagai entitas baru hasil penggabungan tiga bank syariah Himbara, kehadirannya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Senin kemarin. Presiden Jokowi menyambut baik peluncuran Bank Syariah Indonesia, sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Presiden menaruh harapan besar agar Bank Syariah Indonesia memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
"Sebagai barometer perbankan syariah di Indonesia serta Insya Allah nantinya regional dan dunia, saya mengharapkan Bank Syariah Indonesia harus jeli dan gesit menangkap peluang. Harus mampu menciptakan tren tren baru dalam perbankan syariah dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada," ujar Presiden Jokowi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri perbankan syariah telah menunjukk.an kinerja dan ketahanan yang baik termasuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi
Baca SelengkapnyaPenjaminan emisi surat utang BRIDS berhasil mencatatkan kinerja yang baik dengan menempati posisi Top 3 League Table Bloomberg untuk Penjaminan Emisi.
Baca SelengkapnyaBSI terus memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Salah satunya lewat kolaborasi dengan Indonesia Financial Group (IFG)
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaBSI sebagai peringkat ke-3 perbankan syariah global berdasarkan ESG Risk rating yang di release oleh Sustainalytics.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca Selengkapnyapenerapan GRC terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social.
Baca SelengkapnyaLangkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dalam ESG juga memberikan nilai tambah bagi perbankan di mata investor dan mitra bisnis.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca Selengkapnya