Bank tanah jadi solusi kelangsungan proyek rumah murah
Merdeka.com - Pembebasan lahan masih saja menjadi penghalang dalam pembangunan properti, termasuk di antaranya program rumah murah milik pemerintah. Keberadaan spekulan tanah yang memegang kendali di lapangan, membuat harga tanah melambung tinggi.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, mengatakan pemerintah harus mengubah strategi dan pendekatan dalam proyek pembangunan rumah murah yang ditargetkan mencapai 4 juta hingga 2019 mendatang. Salah satunya dengan membentuk bank tanah.
"Bank tanah untuk menjamin kelangsungan program rumah murah," kata Ali di Jakarta, Rabu (16/8).
-
Mengapa harga tanah lebih murah daripada rumah? Harga tanah cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan harga rumah. Namun, anda harus menyiapkan dana lebih untuk membangun rumah apabila sewaktu-waktu anda ingin menjadikan tanah tersebut sebagai bangunan yang layak huni.
-
Kapan harga rumah dan tanah naik? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kenapa rumah murah ini penting? Rumah murah ini sangat membantu warga di Kota Bandung dengan penghasilan menengah ke bawah.
-
Apa itu rumah lelang bank? Sesuai namanya, rumah lelang bank adalah rumah atau properti yang disita oleh bank dan dijual melalui proses lelang.
-
Bagaimana cara mendapatkan rumah murah? Bagi masyarakat Kota Bandung yang tertarik bisa mengunjungi pameran properti di Paris van Java Mal pada pada 8-16 Juli 2023, stan Rusun Cisaranten Bina Harapan booth 31 dan 32.
-
Kenapa harus membeli rumah lelang bank? Pembelian rumah melalui lelang bank dapat memberikan berbagai keuntungan untuk Anda, mulai dari harga lebih terjangkau hingga proses yang cepat.
Menurutnya, bank tanah akan menyediakan pasokan lahan untuk rumah murah. Jika tidak terbentuk bank tanah, harga tanah akan terus terdongkrak dan pasokan lahan semakin sulit.
Ali menambahkan, harga tanah yang tinggi akan membebani pengembang dan konsumen kelas bawah. Jika hal itu terjadi, program rumah murah terancam berantakan. Apalagi pemerintah juga tengah mengejar sejumlah proyek infrastruktur dan maritim.
Dikhawatirkan dana untuk program rumah murah menciut karena dalam anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), anggaran dipangkas menjadi Rp 3,1 triliun dari sebelumnya Rp 9,7 triliun. "Kami ingatkan saat ini dana tersebut tidak akan cukup dengan rencana pemerintah membangun rumah murah," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan membangun 4 juta unit rumah murah hingga 2019. Rumah murah ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan anggaran Rp 72 triliun.
"Rumah murah ditetapkan dengan mengacu progres pembangunan rumah murah. Program ini sekaligus mengatasi backlog yang telah mencapai 11,6 juta rumah," kata Ali.
Mengenai backlog, Ali melihat pemerintah telah melakukan sejumlah terobosan inovatif dengan teknologi baru yang bisa diadopsi. Contohnya, rumah kayu dengan teknologi tinggi, tahan gempa, dan anti air. Rumah dengan model seperti ini harganya lebih murah.
Berdasarkan Laporan McKinsey Global Institute (MGI), sekitar 330 juta rumah tangga yang bermukim di perkotaan di seluruh dunia tinggal di perumahan di bawah standar. Kemudian sekitar 200 juta rumah tangga di negara berkembang tinggal di daerah kumuh.
Prediksi MGI pada 2025, sekitar 440 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia, sekitar 1,6 miliar orang akan menempati perumahan yang tidak memadai, tidak aman, karena tidak punya akses finansial.
Menurut hitungan McKinsey Global Institute, rumah yang terbuat dari kayu rekayasa jauh lebih murah daripada rumah beton dan bata dengan ukuran yang sama. Harga rumah sekitar 30 persen lebih murah, efisiensi skala, pembuatan dan produksi otomatis, biaya pondasi lebih murah, konstruksi yang cepat dan biaya pembiayaan yang jauh lebih murah. Selain tahan api, bahan rumah kayu juga tahan air, tahan cuaca, tahan rayap, shock-proof dan load-bearing.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pengadaan rumah terjangkau adalah ketersediaan tanah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaAngka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.
Baca SelengkapnyaKomisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkap spesifikasi rumah yang akan diperoleh peserta Tapera.
Baca SelengkapnyaBank Tanah merupakan Badan Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat yang diberi kewenangan khusus untuk mengelola tanah.
Baca SelengkapnyaBTN berupaya semakin kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik.
Baca SelengkapnyaRumah adalah kebutuhan primer karena setiap orang memerlukan tempat tinggal, baik itu rumah sewa, rumah kontrak, atau rumah milik sendiri.
Baca SelengkapnyaBadan Bank Tanah resmi terbentuk pada 2021 melalui terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2021 tentang Struktur dan Penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaAra akan menemui Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan untuk memfasilitasi lahan gratis.
Baca SelengkapnyaBiar nggak salah pilih, begini cara tepat membeli rumah lewat sistem lelang bank.
Baca SelengkapnyaRumah susun dipilih lantaran harga tanah yang lebih terjangkau ketimbang rumah tapak. Dengan kata lain, pihaknya saat kesulitan untuk mewujudkan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaMultiplier efek ini tidak hanya berdampak pada penerima manfaat langsung, tetapi juga menyentuh seluruh ekosistem pendukung.
Baca SelengkapnyaJanji ini sebagai upaya realisasi tiga juta rumah yang digagas pemerintahan Prabowo.
Baca Selengkapnya