Bank Wakaf Mikro besutan OJK salurkan dana Rp 275 juta di Purwokerto
Merdeka.com - Manfaat program Bank Wakaf Mikro (BWM) yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai dirasakan masyarakat. Masyarakat dengan mudahnya bisa jadi nasabah dan meminjam dana untuk modal usaha. Melalui program ini, OJK optimis dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Salah satu BWM yang berdiri di Pondok Pesantren (Pondpes) Al Hidayah Karangsuci Purwokerto misalnya. Sejak beroprasi di bulan Oktober 2017 lalu hingga kini sudah menyalurkan dana sebanyak Rp 275 juta kepada 240 nasabah yang berada di sekitar pondok.
Pengasuh Pondpes Al Hidayah, Karangsuci Purwokerto, Agus Ahmad Arif Noeris mengungkapkan, dengan adanya BWM masyarakat sekitar Ponpes sangat terbantu. Terlebih mereka para nasabah itu kata dia mayoritas adalah para pedagang kecil.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari pondok pesantren? Maidi mengatakan, pondok pesantren itu diperuntukkan bagi anak-anak yatim di Kota Madiun.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
-
Siapa yang mendirikan pesantren di Situ Wanayasa? Dahulu, sosok ini memiliki peran untuk mengislamkan wilayah Purwakarta, terutama di kaki Gunung Burangrang. Bukan sosok sembarangan, ia merupakan keturunan Banten. Dahulu, Kiai Ageung pernah mendirikan pondok pesantren yang berada di sekitar Situ Wanayasa.
"Masyarakat sangat antusias, responnya sangat bagus karena ini mungkin sebuah program yang ditunggu," kata Agus di Ponpes Al Hidayah Karangsuci Purwokerto, Jumat, (6/3).
Dia mengatakan, hadirnya BWM juga telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasabahnya. Meski tidak terlalu besar, namun setidaknya dapat memberikan pengaruh bagi mereka.
"Seperti yang di lihat nasabah yang ada di sini banyak yang tadinya kerjaannya mau tutup, dengan adanya program ini jadi buka lagi. Kemudian ekonominya meningkat, yang tadinya bayar SPP mungkin telat, jadi tidak telat," kata dia.
Dia mengakui, sebelum ada BWM, masyarakat masih banyak yang terjebak oleh rentenir. "Masyarakat mikro selama ini kan banyak tercekik rentenir dengan bank atau pun koperasi yang bunga marginnya sangat tinggi. Bahkan di pasar itu sebelum subuh, jam 05.00 pagi, mereka sudah di sana, nunggu di pasar. Jadi, toko belum buka, rentenir sudah nunggu. Sekarang tidak hanya di tiap pasar tapi sudah door to door. Sudah masuk ke kampung-kampung. Itu memang real di lapangan seperti itu yg kita hadapi," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jaksa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono mengatakan BWM akan menjadi solusi akses pembiayaan buat masyarakat kecil untuk terhindar dari rentenir. BWM ini juga sekaligus berperan sebagai inkubator untuk mempersiapkan nasabah mengakses sektor lembaga keuangan formal.
"OJK akan dorong masyarakat bersama dirikan BWM untuk berantas rentenir untuk bantu masyarakat dan tentu inklusi keuangan Tanah Air juga akan semakin meningkat," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaEPIKS mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurut Kamaruddin, gerakan ini akan mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk ASN, politisi, calon pengantin, para penyuluh, hingga penghulu untuk berwakaf
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesantren ini berencana mendirikan Posyandu Center of Excellent.
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Gus Yahya menyambut baik kebijakan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang memperoleh Izin Usaha Pertambangan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJika diakumulasi, total realisasi PKT Proaktif berbagi sembako pada Ramadan ini senilai Rp1,61 miliar yang terbagi pada berbagai sasaran penerima.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaSelain mengajar, sosoknya disebut telah berhasil mendirikan pesantren yang disisihkan dari gaji sendiri.
Baca SelengkapnyaMenariknya, ponpes miliknya dibangun atas gajinya sendiri.
Baca SelengkapnyaSentra UMKM ditujukan khusus untuk mustahik dengan pendanaan berasal dari zakat.
Baca Selengkapnya