Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantu kembangkan PLTP, Bank Dunia sumbang Rp 733 miliar ke RI

Bantu kembangkan PLTP, Bank Dunia sumbang Rp 733 miliar ke RI Pipa Panas Bumi. ©2014 merdeka.com/alwan ridha ramdhani

Merdeka.com - Bank Dunia berencana memberikan bantuan dana sebesar USD 55 juta atau setara Rp 733 miliar untuk membantu pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Dengan begitu, dana yang ada untuk pengembangan EBT di Tanah Air mencapai USD 105 juta setara Rp 1,39 triliun.

"Jadi ada USD 55 juta dan akan ada dana dari pemerintah. Dulu namanya geothermal fund yang sekarang dikelola PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Jadi USD 55 juta dari World Bank dan USD 50 juta dari PT SMI yang akan bantu Kementerian ESDM," ujar Energy Specialist World Bank, Muchsin dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (26/2).

Nantinya sumbangan ini akan fokus pada pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal. Di mana, dana tersebut akan dipergunakan untuk pengeboran sumur-sumur produksi.

"Itu yang di sisi biaya cukup tinggi dan para pengembang susah dapat pinjaman untuk kegiatan itu. Jadi, misalkan untuk eksplorasi saja butuh minimal tiga sumur. Untuk satu sumur antara USD 7-10 juta kali tiga, itu mereka benar-benar perlu pakai modal sendiri," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan Bank Dunia saat ini memiliki proyek baru geothermal upstream developmet project yang mencoba membantu pemerintah pengeboran untuk sumur-sumur baru.

"Jadi ketika udah dibor, pemerintah baru lakukan tender. Itu akan sangat membantu investor karena mereka yakin resource udah ada dan mereka tidak perlu keluarin biaya yang cukup tinggi karena sudah dibantu dengan itu. Tahun ini baru," tuturnya.

"Proyek ini 5 tahun dari tahun ini dan dananya sifatnya revolving ya. Jadi ketika hasil pengeboran sukses, dibuka tender dan pemenang lelang yang akan mengembalikan biaya itu. Dan dipakai untuk ngebor tempat lainnya. Itu jauh lebih mudah daripada pengembang harus menggunakan ekuiti sendiri karena mereka akan nambah 50 persen untuk menanggung risikonya," tutupnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Utang Lagi ke ADB Sebesar Rp7,5 Triliun, Berapa Bunganya?
Indonesia Utang Lagi ke ADB Sebesar Rp7,5 Triliun, Berapa Bunganya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya akan mengecek nilai bunga pinjaman dari ADB tersebut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dapat Utang Rp7,5 Triliun dari ADB, Ternyata Dananya untuk Ini
Indonesia Dapat Utang Rp7,5 Triliun dari ADB, Ternyata Dananya untuk Ini

Pertumbuhan kapasitas pembangkitan listrik telah membantu Indonesia mengatasi sebagian besar kendala pasokan listriknya.

Baca Selengkapnya
Raih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi
Raih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi

Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi

Pencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun

Pemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29

Pendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau

Presiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara

PNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.

Baca Selengkapnya
PBB Bakal Suntik Dana Rp7,67 Triliun ke Kalimantan Timur, Investasi untuk IKN?
PBB Bakal Suntik Dana Rp7,67 Triliun ke Kalimantan Timur, Investasi untuk IKN?

Pemerintah Indonesia mendapatkan suntikan dana Rp7,67 triliun dari PBB.

Baca Selengkapnya