Bantu negara saat Rupiah porak-poranda, buruh PHK bisa jadi TKI
Merdeka.com - Lemahnya perekonomian ditambah kuatnya nilai tukar dolar terhadap Rupiah berdampak luas. Terutama bagi nasib para pekerja yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemangkasan jumlah pekerja itu didasari makin mahalnya harga bahan baku akibat tingginya nilai tukar yang masih didominasi impor. Selain itu juga, didorong dengan menurunnya daya beli masyarakat belakangan ini.
Para perusahaan sudah berancang-ancang dengan berbagai kebijakan guna mempertahankan bisnisnya. Salah satunya dengan PHK massal. Perlu ada solusi bagi pengusaha guna mengatasi masalah ini.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
Pengamat Ekonomi Telisa Aulia Falianty melihat PHK seharusnya menjadi langkah terakhir pengusaha dalam mengalami goncangan ekonomi. Maka itu perlu adanya bantuan pemerintah guna mencegah kejadian buruk itu.
"Kalau bisa PHK jadi jalan terakhir pengusaha," kata Telisa kepada merdeka.com, Jumat (28/8) kemarin.
Dia menilai sebaiknya langkah yang diambil pengusaha dalam menghadapi pelemahan ekonomi dan penguatan Dolar, dengan memangkas jam kerja. Namun bila tetap berakhir PHK maka pemerintah mesti menyiapkan strategi lainnya.
Telisa melanjutkan, persiapan yang harus dilakukan pemerintah, diantaranya dengan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga pengiriman tenaga kerja dalam negeri ke luar negeri bagi karyawan terkena PHK.
Cara itu masih ampuh guna mendatangkan banyak devisa meski diperlukan waktu dalam memberikan pendidikan kepada para tenaga kerja. "Mendorong pekerja Indonesia sampai ke luar negeri untuk menghasilkan devisa. Ya tentu dibantu untuk latihan keterampilan dan bahasanya," ungkapnya.
Dia mencontohkan Filipina yang belakangan gemar mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri. Sehingga tidak terlalu khawatir goyang meski terjadi pelemahan ekonomi.
Menurut Telisa, pemerintah segera merealisasikan infrastruktur dalam negeri juga sebagai bentuk bantuan kepada pengusaha. Selain itu, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) juga penting.
Dia melihat, pemerintah masih ragu dalam menurunkan BBM meski harga minyak dunia tengah jatuh pada kisaran USD 43 per barel. Padahal, penurunan harga itu akan sangat membantu pengusaha memangkas biayanya.
"Harus turun dong BBM. Pemerintah kok masih ngitung-ngitung gitu. Dengan penurunan BBM. pengusaha ini bakal terbantu," tegasnya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut meminta agar pengusaha tidak menjadikan PHK menjadi pemikiran. Langkah ini tetap menjadi pilihan terakhir.
Anggota Kadin Indonesia Didi Suwondo menjelaskan, perusahaan yang melakukan PHK biasanya tidak mampu lakukan penjualan lagi. Terutama bagi perusahaan yang bergerak pada sektor ekspor.
"Kalau itu jualan untuk ekspor dia tidak bisa ekspor. Kenapa berkurang? Karena ada pelemahan global," ungkap Didi.
Selain itu, lanjut Didi, perusahaan yang menjual dagangannya di dalam negeri juga berpotensi sama. Ini seiring sedang melemahnya daya beli masyarakat.
"Kita berharap perusahaan yang mau PHK konsultasi dengan pemerintah. agar bisa dibantu," terangnya.
Kadin meminta perbankan memberikan kelonggaran bagi perusahaan yang alami kemerosotan sebagai bentuk bantuan bagi perekonomian nasional. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ida menegaskan dalam sebuah penyelesaian persoalan di sebuah perusahaan, perlu ada pemahaman yang sama antara manajemen dan pekerja.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida juga mengingatkan PHK harus dilakukan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaPHK bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah perubahan yang bisa membawa Anda pada peluang baru.
Baca SelengkapnyaPuan juga mengingatkan Pemerintah agar memberi bantuan yang efektif, hal ini menyusul adanya isu Pemerintah akan melakukan bail out untuk menyelamatkan Sritex.
Baca SelengkapnyaLayanan pengaduan itu dibuka Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Baca SelengkapnyaMirah membeberkan 3 poin yang mempengaruhi pendapatan buruh saat ini.
Baca SelengkapnyaSituasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSurat pemecatan keluar pada 11 Juli 2023 lalu, dan berlaku pada 31 Juli 2023. Namun, para pegawai yang terkena sudah dicabut sejumlah asetnya dari perusahaan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan konfirmasi dari Indah dengan manajemen Tokopedia-TikTok Shop, diperkirakan sekitar 300 karyawan akan terdampak PHK.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya